PortalMadura.Com – Dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan sampai sekarang ini bagi pendapatan perusahaan ataupun bisnis, tidak terkecuali juga bagi setiap individu. Oleh karena itu, cuma mengandalkan penghasilan utama tentunya bukan pilihan yang tepat di masa seperti ini.
Dengan kata lain, selain menjaga kesehatan tubuh, Anda juga tetap perlu menjaga kesehatan keuangan. Caranya, dengan mencari penghasilan tambahan. Karena, dengan memiliki tambahan pemasukan bulanan maka Anda bisa mendapat surplus arus kas bersih yang bisa digunakan untuk menabung atau bahkan berinvestasi.
Nilai arus kas bersih didapat dari hasil selisih total pemasukan bulanan dan pengeluaran. Jumlah arus kas bersih ideal yang semestinya dimiliki setiap orang adalah setara dengan 10 persen dari total pemasukan per bulan, lebih besar tentu lebih baik.
Nah, kalau Anda sudah mengerti pentingnya mencari penghasilan tambahan, berikut tips yang dilansir IDN Times yang dirangkum dari Lifepal.co.id.
Kerja Sampingan
Kerja sampingan merupakan salah satu cara efektif untuk menambah jumlah pemasukan per bulan Anda. Akan tetapi sumber penghasilan yang didapat dari kerja sampingan adalah penghasilan aktif atau yang akan memakan waktu, pikiran, dan juga tenaga.
Beberapa di antara Anda mungkin terpaksa mencari sumber pendapatan dari menjadi driver online atau kurir pengantar barang, sementara itu yang lain memilih untuk bekerja paruh waktu dengan memanfaatkan situs perantara pekerja freelance dan klien.
Adapun risiko dari kerja sampingan antara lain adalah berkaitan dengan fisik serta mental, mulai dari kelelahan, kecemasan, dan stres.
Namun tidak menutup kemungkinan pula seorang mengalami risiko likuiditas terutama bagi mereka yang melakukan kerja sampingan di bidang jasa. Keterlambatan pembayaran dari pihak klien tentu menjadi tekanan emosional yang berujung ke kesehatan finansial seseorang.
Beberapa hal yang harus Anda lakukan jika memilih aktivitas ini sebagai upaya menambah pemasukan adalah, menjaga fisik dengan rajin berolahraga, konsumsi makanan sehat, dan memiliki catatan keuangan untuk setiap tagihan yang Anda bebani ke klien.
Usaha Sampingan
Selain kerja sampingan, ada pula usaha atau bisnis sampingan. Bisa dikatakan bahwa penghasilan dari usaha sampingan bisa jauh melebihi kerja sampingan, begitu pula dengan risikonya.
Pada akhirnya tidak sedikit pula yang memilih untuk mengembangkan usaha sampingan menjadi sumber penghasilan utama, terutama saat usaha ini menghasilkan uang yang jauh lebih besar dibanding pekerjaan di kantor.
Selain waktu, pikiran, dan tenaga, usaha sampingan tentu membutuhkan modal. Sekalipun usaha tersebut hanya berbasis jasa (tidak menjual barang), Anda pun akan membutuhkan modal untuk transportasi atau kuota internet untuk biaya operasional.
Tidak dipungkiri pula, risiko terbesar usaha sampingan selain fisik dan mental adalah modal. Kekurangan modal bisa saja memaksa Anda menggunakan dana pribadi untuk menjaga kelangsungan usaha, jika peristiwa berlangsung secara terus menerus maka bukan hanya risiko likuiditas saja yang bisa Anda alami, kesehatan keuangan secara keseluruhan juga bisa bertambah.
Bagi Anda yang memiliki usaha sampingan, alangkah baiknya untuk memanfaatkan aplikasi akuntansi dan pencatatan keuangan agar Anda bisa lebih mudah mengetahui segala pengeluaran yang bersumber dari bisnis Anda.
Investasi di Instrumen Pendapatan Tetap
Instrumen investasi pendapatan tetap seperti deposito atau surat utang negara maupun swasta akan memberikan imbal hasil tetap setiap bulannya. Penghasilan dari investasi pun tergolong sebagai penghasilan pasif, yang artinya bisa didapat tanpa mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga.
Namun patut diketahui dengan baik bahwa besar kecilnya imbal hasil investasi ini sangat ditentukan dengan modal investasinya. Selain itu, investasi ini juga hanya bisa dilakukan dengan cara lumpsum atau sekali bayar.
Meski deposito perbankan bisa ditarik kapan saja, ingatlah bahwa menarik sebelum jatuh tempo bisa terkena penalti, dan meski beberapa surat utang bisa dijual di pasar sekunder, ingat pula harga obligasi tersebut jual bisa turun. Oleh karena itu, berhati-hatilah ketika Anda menempatkan dana, jika dana yang ditempatkan terlalu besar, risiko likuiditas pun bisa dialami.
Bila Anda memang berniat menggunakan instrumen ini untuk menambah pemasukan, pastikan uang yang digunakan adalah uang dingin dan selalu ingat, Anda harus tetap memiliki aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) setara 15-20 persen dari kekayaan bersih.
Pastikan, jumlah imbal hasil yang sudah diterima setelah dipotong pajak final bisa digunakan untuk membayar beberapa kebutuhan biaya hidup per bulan seperti tagihan internet, air, listrik, atau yang lainnya.
Trading Saham
Trading saham tidak sama dengan investasi saham. Trader akan melihat sebuah saham layaknya komoditas yang harganya naik turun dan memanfaatkan momen itu untuk melakukan transaksi jangka pendek.
Keuntungan trading saham jangka pendek tentu bisa membantu menyehatkan arus kas bersih Anda, namun di sisi lain risikonya pun tinggi. Karena, volatilitas harga saham dalam jangka pendek cukup tinggi dan tidak akan bisa ditebak.
Bukan hanya modal yang harus Anda siapkan untuk bisa menjadi trader, melainkan juga mental dan pengalaman. Seorang yang belum mengenal saham dengan baik tentu tidak disarankan melakukan ini.
Bagi Anda yang ingin melakukan hal ini, kuasailah ilmu analisis teknikal dengan baik. Secara sederhana, analisis teknikal adalah teknis analisis yang ditujukan untuk mengamati pola-pola seperti data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham.
Tentukan pula target profit dan stop loss serta siapkan waktu untuk memantau monitor selama jam perdagangan berlangsung.