Risiko Kesehatan
Rencana pemerintah memanfaatkan sampah untuk energi listrik, diakui mampu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Namun, risiko yang merugikan lingkungan dan masyarakat patut diperhatikan.
Menurut Dosen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember, Anita Dewi Moelyaningrum, pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik berisiko mencemari lingkungan hidup serta mengancam kesehatan masyarakat.
Bila pengoperasian dan kontrol pembakaran sampah plastik yang dilakukan kurang baik, maka bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan akan sulit dihindari. Pembakaran sampah yang akan menghasilkan abu sisa dan asap yang tidak terkontrol, berisiko terhadap penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Bahan plastik jika dibakar, akan menghasilkan senyawa toksik, terutama berupa dioksin dan furan. Ketika dia terakumulasi, maka akan menyebabkan berbagai macam risiko kesehatan, seperti batuk, sesak napas, bahkan dioksin ini memiliki sifat karsinogenik tipe 1, yaitu bahan pencetus kanker ketika dia memapar pada manusia,” papar Anita.
Andrew Joewono, dosen Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, menambahkan, meski secara teknis pembakaran sampah melalui insinerator untuk dikonversi menjadi energi listrik dapat dilakukan, tetap perlu penanganan khusus agar proses ini tidak berdampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan.
Pemanfaatan …