PortalMadura.Com – Setiap wanita pasti tidak ingin mengalami kondisi infertil atau tidak bisa memiliki anak. Kendatipun mengalaminya, belum tentu mereka tahu apa penyebab sesungguhnya. Sebenarnya, ada banyak faktor yang menyebabkan seorang wanita susah hamil. Mulai dari sumbatan pada saluran telur, hingga gaya hidup yang tidak sehat.
Sebagaimana seorang pakar kesuburan, dr med Ferdhy Suryadi Suwandinata, SpOG (K-FER), memaparkan hal-hal yang bisa menyebabkan seorang wanita sulit punya anak. Anda penasaran?.
Berikut ini di antaranya:
Sumbatan pada Saluran Telur
“Sumbatan saluran telur disebabkan antara lain adanya perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini sebagai akibat dari pernah terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan sperma,” ujarnya.
Endometriosis
“Sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya, yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar saluran telur atau pada organ reproduksi lainnya,” ujar konsultan obsteri dan ginekologi dengan subspesialisasi fertilitas tersebut.
Kelainan Lendir Leher Rahim
“Terlalu pekat, yang dapat menghambat laju gerakan sperma. Lalu terlalu asam, yang dapat mematikan sperma,” ungkapnya.
Faktor Berat Badan tidak Seimbang
“Berat badan yang tidak seimbang dapat mengganggu kesuburan perempuan, karena tubuh memerlukan 17 persen dari lemak tubuh di awal masa siklus haid, dan 22 persen di sepanjang siklus haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon esterogen. Jadi, jika persediaan lemak dalam tubuh tidak memadai, akan memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan,” ujarnya.
Faktor Usia
“Begitu masuk usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin menurun drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya masuk ke masa menopause di atas 40 sampai 45 tahunan. Cadangan sel telur akan terus berkurang setiap kali wanita mengalami menstruasi dan lama-lama akan habis saat menopouse,” tuturnya.
Gaya Hidup yang Penuh Stres
“Gaya hidup juga memegang peran besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni kisaran 15 sampai 20%. Gaya hidup yang serba cepat dan kompetitif dewasa ini juga rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal, kondisi jiwa yang penuh gejolak maupun tekanan bisa menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri,” ujarnya.
Kelainan Rahim
“Adanya kelainan rongga rahim karena perlengketan, mioma atau polip. Peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat mengganggu transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi kehamilan dan biasanya kehamilan tersebut akan berakhir sebelum waktunya,” pungkasnya. (detik.com/Salimah)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
