Kebijakan Ekonomi Trump: Menyeimbangkan Tarif, Inflasi, dan Suku Bunga

Avatar of hartono
Kebijakan Ekonomi Trump: Menyeimbangkan Tarif, Inflasi, dan Suku Bunga
Potret Trump (Sumber : NANOVEST)

PortalMadura.ComIklim politik di Amerika Serikat masih sangat terpecah, terutama dalam kebijakan ekonomi dan perdagangan. Setelah menjabat, Donald Trump dengan cepat memberlakukan 85 perintah eksekutif dalam bulan pertamanya, jauh melampaui pendahulunya. Pendekatan agresifnya menggarisbawahi keyakinannya bahwa pemerintahan sebelumnya kurang tegas dalam melindungi kepentingan AS di panggung global. Salah satu kebijakannya yang paling signifikan adalah mengenakan tarif tinggi pada mitra dagang utama seperti Tiongkok, Meksiko, Kanada, dan Kolombia, yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi domestik tetapi juga memicu ketegangan dalam perdagangan internasional.

Kebijakan tarif Trump telah mengganggu rantai pasokan dan menyebabkan harga konsumen yang lebih tinggi, mendorong inflasi naik setelah periode stabilisasi. Federal Reserve (The Fed) telah menanggapi dengan memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin dari puncaknya di 5,5%, yang bertujuan untuk mengendalikan inflasi, yang telah turun dari 9% menjadi 3% selama 18 bulan terakhir. Namun, The Fed tetap berhati-hati tentang pengurangan lebih lanjut, karena inflasi masih di atas target 2%. Jika kebijakan perdagangan Trump terus memicu inflasi, The Fed mungkin terpaksa mempertahankan atau bahkan menaikkan suku bunga alih-alih menurunkannya lebih lanjut.

Investor di pasar yang bergejolak seperti saham dan mata uang kripto mencermati pergerakan suku bunga, berharap pengurangan lebih lanjut untuk meningkatkan likuiditas dan belanja konsumen. Banyak yang mengantisipasi suku bunga turun menjadi 2,5%, tetapi kenaikan tarif Trump yang terus berlanjut dapat merusak ekspektasi ini. Jika inflasi naik karena biaya impor yang lebih tinggi, The Fed mungkin perlu memperketat kebijakan moneter alih-alih melonggarkannya, yang dapat berdampak negatif pada aset berisiko.

Kebijakan kontroversial lain yang dapat memengaruhi inflasi adalah rencana Trump untuk deportasi massal pekerja tidak berdokumen. Banyak bisnis bergantung pada pekerja bergaji rendah ini untuk mengendalikan biaya operasional, dan pemindahan mereka dapat menyebabkan kekurangan tenaga kerja, peningkatan biaya produksi, dan harga konsumen yang lebih tinggi. Namun, Trump juga mengusulkan langkah-langkah yang dapat membantu mengekang inflasi, seperti memperluas produksi minyak dan gas dalam negeri. Dengan meningkatkan kemandirian energi, AS dapat menstabilkan biaya bahan bakar dan mengurangi tekanan ekonomi yang disebabkan oleh fluktuasi pasar minyak global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses