Keistimewaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah dan 8 Amalannya

Avatar of PortalMadura.com
Keistimewaan 10 Hari Pertama Bulan Zulhijah dan 8 Amalannya
ilustrasi

PortalMadura.Com – Zulhijah merupakan bulan ke-12 pada tahun Hijriah yang pada bulan ini banyak keutamaan yang bisa didapat umat Islam, terutama pada sepuluh hari pertama. Pada masa itu, semua amal ibadah yang dikerjakan umat Muslim sangat dicintai Allah SWT, bahkan melebihi ibadah fi sabilillah.

Sebagaimana sabda Rasulullah: “Tidak ada hari di mana amal saleh pada hari itu lebih dicintai Allah ‘Azza wa Jalla dari pada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Zulhijah”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?” Beliau menjawab, “Tidak juga jihad fi sabilillah kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa, raga, dan hartanya, kemudian tidak bersisa lagi” (HR Bukhari).

Selain itu, dalam ayat Alquran Allah bersumpah tentang keutamaan sepuluh hari pertama Zulhijah. Allah berfirman: “Demi waktu fajar. Dan malam yang sepuluh” (QS. al-Fajr: 1-2).

Di antara sepuluh hari tersebut, yang paling utama adalah pada hari Haji Akbar, yaitu tepat pada tanggal 10 Zulhijah. Pada tanggal itu disebut pula Hari Nahar. “Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah SWT adalah Hari Nahar, lalu Hari Tasyrik (setelah Hari Nahar)” (HR Abu Dawud, disahihkan oleh Hakim).

Baca Juga: 5 Syarat Hewan Kurban dalam Islam yang Perlu Diketahui Jelang Idul Adha

Adapun amalan-amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan Umat Islam pada sepuluh hari pertama Zulhijah adalah sebagai berikut, seperti dilansir PortalMadura.Com, Kamis (1/8/2019), pada laman republika.co.id:

Pertama, melaksanakan ibadah haji dan umrah. “Dan haji mabrur, tidak ada balasan untuknya selain surga” (HR Muslim). Kedua, memperbanyak salat sunah. “Hendaknya kamu memperbanyak sujud lillah, karena tidaklah kamu bersujud kepada Allah sekali saja, kecuali Allah akan mengangkat derajatmu karenanya dan menggugurkan dosamu karenanya” (HR Muslim).

Ketiga, berpuasa selama sembilan hari, terutama di hari Arafah. “Bahwa Rasulullah biasa berpuasa sembilan hari bulan Zulhijah, hari ‘Asyura serta tiga hari dalam setiap bulan” (HR Ahmad dan Nasa’I dari Hafshah RA).

Imam Nawawi menjelaskan bahwa puasa pada hari-hari tersebut sangat dianjurkan. Khususnya pada tanggal sembilan (yakni Hari Arafah) bagi yang tidak berada di Arafah. “Berpuasa pada hari ‘Arafah dapat menghapuskan dosa di tahun yang lalu dan setelahnya” (HR Muslim). Keempat, bertakbir dan berzikir. “Dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan”(QS Al-Hajj: 28).

Kelima, berkurban pada Hari Nahar (tanggal 10 Zulhijah) atau pada hari-hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Zulhijah). “Barang siapa yang memiliki kemampuan, namun tidak berkurban, maka janganlah sekali-kali mendekati tempat salat kami” (Sahih At-Targhiib). Keenam, memperbanyak amal saleh, seperti sedekah, membaca Alquran, birrul waalidain (berbuat baik kepada orang tua), silaturahmi, memenuhi kebutuhan kaum Muslimin, menghibur orang yang tertimpa musibah, dan sebagainya.

Ketujuh, bertobat dari dosa dan maksiat serta menjauhi larangan Allah. “Sesungguhnya Allah cemburu, orang mukmin pun cemburu, dan kecemburuan Allah adalah apabila seorang mukmin mengerjakan larangan-Nya” (HR Muslim). Kedelapan, melaksanakan salat Idul Adha, yaitu pada tanggal 10 Zulhijah. Wallahu A’lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.