Wisata  

Kembangkan Pendidikan Al Quran Berpadu Adat dan Budaya

Avatar of PortalMadura.Com
Foto Ketua Yayasan Annur abdul Rahman Batipuh dengan Wakil Dubes RI Singapura (ditengah) dan Ketua sanggar Tuah Serantau Batam
Ist. Ketua Yayasan Annur abdul Rahman Batipuh dengan Wakil Dubes RI Singapura (ditengah) dan Ketua sanggar Tuah Serantau Batam

PortalMadura.Com, Tanah Datar – Aktivitas seni-budaya yang dikembangkan Yayasan Annur Abdul Rahman Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mulai mendapat perhatian negara luar, salah satunya Singapura.

Perantau Minang di negara itu tertarik dengan metode pendidikan yang dikembangkan Yayasan tersebut yang memadukan seni budaya dengan adat dan agama (Alquran).

“Respon itu datang dari Presiden Singapura Minangkabau Association-Ikatan Keluarga Sumatera Barat (IKSB) Singapura. Baru-baru ini kami berkunjung ke negara itu dan sambutan perantau sangat luar biasa di sana,” kata Mustafa Akmal Dt. Sidi Ali, S.H., M.H., Ketua Yayasan Annur Abdul Rahman Batipuh, di kantor Yayasan Annur Abdul Rahman,  Batipuh, Tanah Datar, Minggu (21/9/2014).

Menurut Mustafa Akmal, dukungan perantau Singapura itu menimbulkan gagasan untuk memadukan program Minangkabau, baik di kampung maupun di perantauan.

“Bentuk kerjasama yang digagas antara lain, memberi kesempatan dan peluang kepada Yayasan Annur Abdul Rahman Batipuh yang memiliki Perguruan Silat Taduang Bangkeh dan Pondok Alquran untuk menampilkan kreasi seninya dalam berbagai event di Batam dan Singapura,” jelas Mustafa Akmal.

Selain perantau Minang Singapura, Yayasan Annur Abdul Rahman juga melakukan kerjasama dengan Komunitas Cinta Seni Budaya Batam (KCSB Minang Batam) dan Sanggar Tuah Serantau Batam untuk mengembangkan seni dan budaya antara perantau dan kampung halaman.

Konseptor KCSB Minang Batam Hidayat Mutiara St. Batuah berharap langkah kerjasama ini ke depannya dapat diikuti oleh para perantau Minang di daerah lain untuk bersama-sama menempatkan kembali seni budaya Minang di hati dan dicintai oleh masyarakat Minang serantau.

“Dukungan ini akan melestarikan seni budaya Minang sekaligus ajang promosi di luar negeri,” katanya.

Ketua Sanggar Tuah Serantau Batam Atria Aldi mengakui kerjasama ini secara tidak langsung akan mengangkat nilai seni dan budaya Minang di kampung dan juga di perantauan.

“Melalui kerjasama itu akan bisa saling isi mengisi dan tradisi yang kita miliki akan terus bertahan dan berkembang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Aktif Menulis (FAM) Indonesia Muhammad Subhan mengaku tertarik dengan pola pengembangan pendidikan di Pondok Alquran, Adat dan Budaya Yayasan Annur Abdul Rahman Batipuh, Tanah Datar, sehingga program itu akan mampu mengisi dan membina pendidikan berkarakter di kalangan generasi muda.

Dia mengusulkan kepada pengurus Yayasan Annur Abdul Rahman juga memasukkan program pendidikan tambahan, yaitu menulis kreatif.

“Jika kemampuan peserta didik juga diasah dalam bidang tulis-menulis akan lebih mendorong mereka untuk lebih banyak berkreativitas dan berinovasi, apalagi bekal seni, budaya, adat dan agama telah dimiliki,” kata Muhammad Subhan, yang telah berkunjung baru-baru ini melihat aktivitas anak-anak di yayasan itu.

Ketua Yayasan Annur Abdul Rahman Batipuh Mustafa Akmal menyambut baik gagasan itu, sebab lewat tulis menulis karakter anak didik akan berkembang dan menjadikan mereka miliki potensi multitalenta.

“Kami juga sudah merencanakan program kerjasama pelatihan menulis dengan FAM Indonesia. Sebab, selain terampil di bidang agama, adat dan budaya, dengan adanya ilmu menulis itu, akan mendorong anak-anak didik kami sukses di kemudian hari, terutama dalam menghadapi dunia pendidikan formal dan lapangan kerja,” ujarnya. (rel/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.