Kenali 3 Tipe Orang Berpuasa Ramadan, Anda Termasuk yang Mana?

Avatar of PortalMadura.com
Kenali 3 Tipe Orang Berpuasa Ramadan, Anda Termasuk yang Mana?
ilustrasi

PortalMadura.Com – Umat muslim yang masih dipertemukan lagi dengan Ramadan tentu menjadi sebuah kenikmatan tersendiri. Di bulan tersebut terdapat ibadah yang sangat istimewa, yaitu .

Nah salah satu keistimewaannya, puasa ini bisa dikerjakan sambil Anda melakukan ibadah-ibadah lain. Misalnya, ibadah puasa dapat dilakukan bersama dengan salat, bekerja, tadarus Alquran, atau yang lainnya. Namun, tidak demikian dengan ibadah selain puasa. Misalnya, Anda tidak bisa mengerjakan salat sambil bekerja dan seterusnya.

Lantas, apakah Anda melakukan puasa dengan penuh kesadaran dalam rangka mencapai visi ayat ke-183 surah al-Baqarah, yaitu la'allakum tattakun–takwa?. Ataukah, hanya sekadar rutinitas dan tanpa bekas apa pun pasca-Ramadan nanti?. Sebenarnya, hanya pribadi Anda masing-masing yang bisa menjawabnya. Demikian pula, hanya kondisi sosial masyarakat yang mampu membuktikannya.

Baca Juga: Puasa Bisa Kurangi Perkembangan Sel Kanker Hingga Diabetes

Secara umum, tipologi orang berpuasa dibagi menjadi beberapa tipe. Apa saja?. Berikut ini uraiannya:

Pelayan
Mereka melakukan puasa dengan penuh keterpaksaan. Alasan yang melatarbelakanginya bisa karena alasan gengsi, malu, situasi lingkungannya, atau lain-lain. Mereka berpuasa karena ada ‘tekanan' yang memaksa mereka. Persis seperti seorang pelayan yang menampakkan kerja karena ada majikan. Namun, setelah tekanan tersebut hilang, mereka akan mengerjakan seenaknya, bahkan meninggalkannya. Jika Anda grafikkan kegiatan ibadahnya, maka gradiennya akan bernilai negatif. Kegiatan ibadahnya akan selalu berkurang seiring perjalanan waktu.

Pedagang
Mereka melakukan puasa dan ibadah lain karena ada keuntungan yang sangat besar, ada diskon besar-besaran, dan hitungan yang menggiurkan selama Ramadan. Selama Ramadan, mereka all-out dalam beribadah demi mencapai potongan harga tersebut. Namun, sayangnya tidak ada bekas kegiatan puasa dan ibadah-ibadah lain di luar Ramadan. Kalau digrafikkan kegiatan ibadahnya, maka gradiennya sama dengan nol, tidak ada peningkatan sama sekali dari waktu ke waktu.

Suami-istri
Mereka berpuasa bukan didasari keterpaksaan, atau karena akan mendapat keuntungan yang besar. Mereka berpuasa atau melakukan ibadah-ibadah lainnya didasari rasa tanggung jawab. Mereka melakukannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan sebagai perwujudan bakti seorang hamba kepada Sang Penciptanya. Mereka menjadikan Ramadan sebagai momen untuk melatih diri demi peningkatan kualitas ketakwaan.

Selama Ramadan, mereka melakukan puasa dan ibadah lainnya dengan sepenuh hati, tanpa paksaan dan pamrih. Pencapaian selama Ramadan juga akan dipelihara dan dikerjakan di luar Ramadan. Jika digrafikkan kegiatan ibadahnya, maka gradiennya bernilai positif. Sehingga kualitas ketakwaan akan selalu meningkat dari waktu ke waktu. Merekalah yang akan mencapai visi ayat 183 QS Al Baqarah, yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Wallahu A'lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.