PortalMadura.Com, Sumenep – Kesenian tradisional yakni perpaduan tarian atau gerakan tubuh yang diselaraskan dengan iringan lantunan alat musik dan kidungan nyaris tidak terhitung jumlahnya yang menyebar di seluruh pelosok tanah air nusantara.
Biasanya, seni tradisional atau tarian itu berfungsi untuk menyambut tamu, peringatan hari atau peristiwa tertentu atau bentuk ritual lainnya seiring dengan adat istiadat penduduk setempat.
Baca Juga : Dari Bokong, Pacar, Montok hingga Kolor dan Pocong Jadi Kekayaan Nusantara
Indonesia yang memiliki 13.487 pulau, 34 provinsi dan 81.626 daerah setingkat desa, seni tradisional menjadi salah satu tradisi dalam bersosialisasi dan membudayakan seni itu sendiri guna memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI.
Versi PortalMadura.Com, ada empat kesenian tradisional yang sedang populer di nusantara ini, yakni :
1. Joget Bumbung
Joged Bumbung merupakan salah satu tarian tradisional dan pergaulan masyarakat Bali. Cuplikan video tonton di akhir artikel ini.
Biasanya tari ini dipentaskan dalam acara sosial kemasyarakatan di Bali, seperti acara pernikahan, pada musim sehabis panen, dan hari-hari raya.
Tari Joged ini menjadi tari pergaulan masyarakat Bali yang kemudian menjadi tradisi. Joged Bumbung juga masuk sebagai salah satu dari sembilan Tari Bali yang menjadi warisan budaya tak benda dunia.
2. Tari Tayub
Tayub merupakan sebuah seni pertunjukan rakyat yang menggambarkan ritual tarian atau acara Tayuban yang mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak.
Saat ini, Tayuban berkembang pesat di pelosok desa di Kabupaten Sumenep, umumnya di Madura, Jawa Timur. Bahkan, cukup heboh bila sinden sedang memadukan gerak dengan musik kekinian.
Kesenian ini hampir ada kesamaan dengan yang ada di Jawa Tengah. Tarian ini juga mirip dengan tari Jaipong dari Jawa Barat.
Unsur keindahan diiikuti dengan kemampuan penari dalam melakonkan tari yang dibawakan dengan iringan alat musik klenengan dan kidungan.
3. Kecimol
Kecimol adalah musik tradisional modern di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sama seperti orkes jalan dan drum band. Kecimol ini menggunakan alat musik layaknya orkes dangdut dan ada tambahan penari wanita dan pria memegang alat drum band.
Lahirnya kecimol modern tersebut dari cikal bakal tradisi gendang beleq yaitu kesenian musik tradisional yang dimainkan secara berkelompok denaan menggunakan beberapa macam alat musik, dan gendang berukuran besar sebagai alat utamanya.
Namun seiring berjalannya waktu gendang beleq digunakan sebagai pengiring sebuah acara adat, kesenian, budaya, maupun hiburan rakyat.
Saat ini, mulai tergeser dengan adanya kebiasaan baru dari masyarakat yang lebih dianggap menghibur, berupa kecimol.
4. Angklung
Musik angklung diakui UNESCO adalah salah satu warisan budaya tak benda sejak tahun 2010. Keberadaan angklung tidak bisa dilepaskan dari daerah Jawa Barat.
Alat musik multitonal atau bernada ganda ini memang berkembang di masyarakat Sunda. Dalam tradisi Sunda masa lalu, instrumen angklung sebenarnya memiliki fungsi ritual keagamaan.
Saat ini, kelompok pemuda memainkan musik angklung di Malioboro, Yogyakarta, tepatnya di pedesetrian Jl. Malioboro.
Dengan mengusung irama musik beretnik tradisional dipadukan dengan lagu-lagu kekinian tersebut, membuat para wisatawan terhibur dan dapat menikmati pertunjukan gratis tersebut.
Tari Tradisional
Sementara, versi survei Litbang Koran Sindo tahun 2018, ada 10 tari tradisional Indonesia yang paling populer, yakni tari Jaipong, Jawa Barat (25%), tari Kecak, Bali (10%), tari Remong, Jawa Timur (10%), tari Pendet, Bali (8%).
Selain itu, tari Gambyong, Jawa Tengah (6%), tari Serimpi, Yogyakarta (5%), tari Yapong, Jakarta (5%), tari Tor tor, Sumatera Utara (4%), tari Piring, Sumatera Barat (4%) dan tari Saman, Aceh (4%).(berbagai sumber)
Tonton Empat Kesenian Paling Merakyat di Nusantara, Satu asal Madura
(*)