PortalMadura.Com – Sebagai generasi Z atau kaum millennial, istilah paid promote dan endorse tentu sudah tidak asing lagi didengar. Apalagi Anda adalah pengguna aktif media sosial. Keduanya dikenal sebagai teknik marketing atau pemasaran yang lazim digunakan di Instagram, Twitter, maupun TikTok.
Umumnya, paid promote dan endorse ini dijalankan oleh influencer atau key opinion leader (KOL) untuk memasarkan suatu produk. Sekilas memang tampak sama, tapi kenyataannya kedua hal tersebut berbeda.
Secara definisi, paid promote jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia merupakan promosi berbayar. Dalam istilah bisnis, paid promote dapat diartikan sebagai promosi berbayar menggunakan influencer atau selebritas guna menyampaikan informasi atau kampanye sebuah jenama berdasarkan materi yang diberikan.
Sementara itu endorse merupakan sebuah bentuk iklan menggunakan tokoh atau selebritas terkenal yang mendapatkan pengakuan, kepercayaan, rasa hormat, atau kesadaran tinggi di antara publik.
Jika pada paid promote pemilik jenama memberikan materi promosi, maka pada endorse pemilik jenama langsung memberikan produknya kepada si influencer atau selebritas yang menjadi endorser.
Nah, berikut ini beberapa perbedaan lainnya antara paid promote dan endorse seperti dilansir Idntimes.com yang dikutip dari komerce.id:
Mekanisme Promosi
Kendati sama-sama bertujuan mempromosikan sebuah jenama, paid promote dan endorse memiliki perbedaan pada mekanisme promosinya.
Pada sistem paid promote, influencer akan mengunggah gambar atau video lengkap beserta takarir atau caption yang telah dibuat oleh pemilik jenama. Dalam sistem tersebut, pemilik jenama bakal mengirimkan materi promosi dan membayar tarif yang telah disepakati. Adapun pemilik jenama tak perlu mengirimkan produk untuk diulas oleh influencer.
Di sisi lain, pada sistem endorse, mekanisme promosinya dilakukan menggunakan produk yang telah dikirimkan oleh pemilik jenama. Produk itu nantinya akan dipakai dan diulas oleh endorser sehingga konten dibuat langsung oleh endorser dengan menampilkan produk tersebut di dalamnya. Sistem pembayarannya pun berupa barter produk.
Media Iklan
Perbedaan berikutnya antara paid promote dan endorse adalah dari media iklannya. Kendati sama-sama menggunakan media sosial, kedua hal tersebut memiliki segmennya masing-masing.
Paid promote cenderung menggunakan akun publik dengan angka pengikut yang tinggi seperti @dagelan, @katalogdiskon, @indozone, dan lain sebagainya.
Sementara itu, endorse biasanya diberikan kepada akun-akun pribadi influencer. Hal itu disebabkan konten endorse melibatkan ulasan langsung dari si pemilik akun. Itulah yang kemudian jadi alasan pemilihan endorser harus memiliki personal branding kuat seperti artis, tokoh publik, kreator konten, atau KOL.
Harga
Harga menjadi perbedaan selanjutnya antara paid promote dan endorse. Satu hal yang perlu Anda ketahui adalah sistem pembayaran antara kedua teknik pemasaran tersebut sangat berbeda.
Dalam paid promote, harga sudah ditentukan oleh influencer dan bakal dibayar sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Selain itu, pemilik jenama atau pengiklan tak memiliki kewajiban lainnya kecuali memberikan materi promosi berupa gambar atau video dan takarir.
Adapun pada endorse, pemilik jenama bisa melakukan pembayaran melalui barter produk. Sebagai pemilik jenama, Anda diwajibkan mengirimkan produk untuk diulas sesuai dengan nilai barang yang telah disepakati. Sebagai contoh, jika tarif endorse per postingan sebesar Rp1 juta maka pengiklan harus mengirimkan produk senilai angka tersebut.
Endorser juga bisa menerima bayaran berupa kombinasi antara uang dan produk sesuai dengan nilai yang telah disepakati. Harga endorse biasanya akan lebih mahal ketimbang paid promote lantaran endorser membuat kontennya sendiri.