Legislator Sumenep Gagas Ekonomi Kerakyatan Melalui Budidaya Lovebird

Avatar of PortalMadura.Com
Legislator Sumenep Gagas Ekonomi Kerakyatan Melalui Budidaya Lovebird
sarasehan Budidaya Lovebird

PortalMadura.Com, – Salah seorang anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Nurus Salam, menggagas pembangunan ekonomi kerakyatan melalui .

Caranya, politisi Gerindra ini melakukan kerjasama dengan desa dan membentuk kelompok pecinta lovebird. Sudah terbentuk 57 kelompok pembudidaya lovebird atau sudah ada 2 ribu lebih lovebird yang dipelihara oleh kelompok.

“Mereka kita bina dan diberi ilmu pengetahuan bagaimana cara beternak lovebird yang benar, sehingga menghasilkan anakan yang bernilai jutaan rupiah,” terang Nurus Salam, pada PortalMadura.Com, Minggu (12/3/2017).

Selain mereka mendapatkan kucuran dana segar untuk budidaya lovebird, juga diberi pemahaman tentang cara budidaya. “Yang paling penting adalah proses mutasi genitikanya. Bila proses genitikanya benar, maka akan menghasilkan anakan yang berkualitas dan sangatmahal,” katanya.

Dijelaskan, bahwa budidaya lovebird sangat cepat untuk mendapatkan untung besar. Selain kebutuhan pasar sangat tinggi, juga proses menetasnya hanya membutuhkan waktu 19 sampai 21 hari. “Setelah berumur satu sampai dua bulan, sudah bisa dijual,” ucapnya.

Proses penjualan pun tidak sulit. Bahkan, Ketua Fraksi Gerindra Sejehtera DPRD Sumenep ini, membandingkan lebih mudah dari menjual emas. “Jam sepuluh malam mau jual lovebird, pengepul akan datang. Beda dengan emas yang transaksinya hanya dilakukan siang hari,” katanya.

Saat ini, sambungnya, yang masuk kategori mahal adalah jenis biola. “Per ekornya bisa laku sampai Rp15 juta. Coba bayangkan, dalam proses dua bulan bisa menjual belasan juta. Bila dikalikan setahun, berapa duit yang akan didapat?,” ungkapnya.

Keuntungan lainnya, yakni tidak terikat dengan waktu atau musim. “Dengan pangsa pasar yang jelas dan tidak membutuhkan modal besar dan cepat dalam proses budidaya, maka saya menargetkan lovebird menjadi unggulan Sumenep,” tandasnya.

Salah satu desa yang dijadikan target pencontohan adalah Desa Parsanga, Kecamatan Kota Sumenep. Para pembudidaya lovebird telah mendapatkan ilmu yang dikemas dalam kegiatan “Sarasehan Budidaya dan Study Mutasi Genetika” hasil kerjasama dengan Komunitas Lovebird Indonesia.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.