“Biasanya peziarah memanfaatkan sumber air dekat makam untuk mencuci muka, berwudu, mandi, minum, bahkan dibawa pulang. Air sumber ini juga saya isikan ke gentong yang ada di samping makam. Namanya juga mitos, jadi ya percaya gak percaya,” tutur Abdurrohman.
Mantapkan Hati lewat Mimpi
Saat PortalMadura.Com sampai di makam keramat, Abdurrohman sedang berada di dapur. Ia membangun gubuk kecil dengan atap beralaskan terpal biru untuk dijadikan tempat memenuhi kebutuhan perut. Saat istirahat malam, ia memilih tidur di sisi selatan makam Nyai Ageng Dewi Maduretno.
Pria asal Ponorogo ini menginjakkan kaki di makam keramat sejak November 2018. Awalnya ia tidak tahu sama sekali tentang makam serta sosok istri selir Panembahan Sedhomukti tersebut. Hingga kini ia mengaku betah tinggal sekaligus menjaga makam.
Masyarakat Desa Pocong tidak keberatan dengan kehadiran Abdurrohman. Mereka justru senang lantaran makam keramat tersebut ada yang merawat. Terlebih lagi ia juga rela meluangkan waktu di sore hari untuk mengajar di Madrasah yang ada di Desa Pocong. Mereka telah menganggap Abdurrohman sebagai juru kunci makam.
Saya juga …