PortalMadura.Com – Jangan anggap remeh pentingnya menjaga pola makan sehat. Terutama jika Anda memiliki riwayat dengan asam urat tinggi. Asam urat pada dasarnya membentuk kristal di persendian, terutama di kaki. Jika jumlahnya terlalu tinggi, kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan yang parah dan menyakitkan.
Beberapa orang memerlukan konsumsi obat rutin untuk mengobati asam urat tinggi, tetapi sebenarnya perubahan pola makan dan gaya hidup juga dapat membantu.
Dilansir dari laman Kompas.Com, Jum’at (7/8/2020), berikut beberapa makanan penurun asam urat yang baik untuk di konsumsi.
Buah Ceri
Buah ceri cukup ampuh dalam meredakan dan mencegah serangan penyakit asam urat. Disarankan untuk mengonsumsi tiga porsi buah ini setidaknya selama dua hari berturut-turut. Selain dalam bentuk buah segar (ceri merah maupun ceri hitam), penderita asam urat juga boleh mengonsumsinya dalam bentuk jus.
Jahe
Bumbu dapur ini juga dipercaya mampu membantu dalam mengatasi asam urat. Anda bisa menggunakan jahe dengan cara kompres air jahe selama 15 hingga 30 menit pada bagian tubuh yang mengalami gejala penyakit asam urat untuk meredakan nyeri.
Jika dikonsumsi, jahe dianggap bisa membantu dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah bagi mereka yang mengalami hiperurisemia. Penderita disarankan untuk mengonsumsi air jahe sebanyak tiga cangkir setiap hari demi mengurangi kadar zat ini dalam tubuhnya.
Seledri
Biasanya seledri sering digunakan untuk mengatasi keluhan yang berkaitan dengan saluran kemih. Namun tanaman hijau ini juga dipercaya berkhasiat dalam menurunkan kadar asam urat. Tidak ada saran khusus mengenai porsi seledri yang harus dikonsumsi per hari. Jadi Anda bisa mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup. Misalnya, dengan menyantap daun seledri mentah, dibuat jus, atau berupa suplemen.
Apel
Sebagian besar orang meyakini apel sebagai makanan penurun asam urat. Hal ini mungkin muncul karena buah apel mengandung malic acid yang bisa menurunkan kadar asam urat. Seperti kata pepatah, makan satu buah apel sehari tetap baik bagi kesehatan, asalkan tidak membarengi konsumsi gula yang berlebihan.