Masya Allah, Ternyata Ketajaman Cahaya Matahari Diterangkan dalam Alquran

Avatar of PortalMadura.com
Masya Allah, Ternyata Ketajaman Cahaya Matahari Diterangkan dalam Alquran
ilustrasi

PortalMadura.Com – Salah satu benda langit yang diciptakan dengan cahaya kuat yang berasal dari pijaran bola gas panas yang sangat luar biasa, yaitu matahari. Bahkan, cahaya yang terpancar dari matahari tidak terkira kekuatan dan ketajamannya.

Sebagaimana firman Allah SWT: “Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),” (Q.S An-Naba' Ayat 13). Maksud ayat ini adalah Allah telah menciptakan pelita, yaitu matahari, dengan cahaya yang amat terang.

Tidak heran, cahayanya yang kuat dapat menerangi semua sudut alam raya yang berada dalam lingkup tata surya. Dikatakan demikian, karena planet dan benda-benda angkasa tidak selalu menghadap matahari.

Pada saat mereka membelakanginya, terhalang oleh bagian yang menghadap ke arahnya. Ketika itulah kawasan tersebut akan menjadi gelap (memasuki waktu malam).

Perlu Anda ketahui, bahwa sosok matahari yang tampak di langit adalah sebuah bola gas pijar yang amat besar berdiameter sekira 1,3 juta kilometer dan suhu permukaannya sekira 5.800 K.

Selain itu, luminositas atau daya matahari mencapai 390 triliun (dengan 24 tambahan angka nol) watt, bandingkan dengan daya lampu penerangan rumah yang hanya 25 watt atau lampu sorot yang hanya 500 atau 1.000 watt.

Sedangkan temperatur di pusat matahari amat tinggi, sekira 10 juta derajat. Pada temperatur yang sangat tinggi itu reaksi fusi nuklir berlangsung, reaksi penggabungan empat inti atom hidrogen menjadi sebuah inti atom helium dan dari hasil reaksi fusi tersebut ada energi yang dilepaskan.

Tidak hanya itu saja, energi hasil fusi nuklir di pusat matahari itu setelah mengalami berbagai proses dalam bola gas matahari kemudian dipancarkan keluar sebagai energi radiasi dalam bentuk paket-paket energi cahaya.

Secara umum dikatakan, matahari memancarkan energi radiasi dan dirasakan sebagai panas yang menghangatkan biosfer Bumi, dan pancaran cahaya tersebut berfungsi sebagai pelita yang menerangi alam raya.

Hebatnya lagi, seperti planet-planet, asteroid, komet, cahaya zodiak (cahaya debu antarplanet), dan bulan, semuanya mendapat penerangan dari cahaya matahari. Sebagian cahaya matahari yang menyorot ke benda-benda tersebut berfungsi menghangatkan permukaan atau angkasa planet, dan sebagian lagi dipantulkan kembali ke langit.

Begitu terang sorotan cahaya matahari sehingga meskipun jauh letaknya masih bisa menghasilkan pantulan cahaya dari benda ruang angkasa tersebut, sehingga manusia di Bumi bisa mengenali adanya planet, komet atau asteroid yang bergerak mengembara di langit.

Dari situ manusia bisa mempelajari gerak dan berbagai hukum keteraturan alam, misalnya saja hukum Kepler. Dari situ pula mereka bisa mengenal berbagai ancaman tabrakan tata surya. (okezone.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.