PortalMadura.Com, Sumenep – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim XI, MH Said Abdullah mengingatkan agar penyelenggaraan Pemilu 2024 dijadikan hari bergembira dan tidak saling fitnah.
“Saya minta segala hormat, kalau pilihan berbeda di antara kita, je' atokaran (jangan bertengkar), jangan saling fitnah, jangan sebar hoaks, jangan saling kecam,” kata MH Said Abdullah, Jumat (1/12/2023).
Hal tersebut disampaikan Said panggilan akrab MH Said Abdullah dalam momentum Temu Sapa dengan tokoh masyarakat di Desa Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Jawa Timur.
Said mengatakan, bahwa masyarakat Indonesia adalah satu kubu, maka wajib menghindari bentrok 5 tahunan hanya karena beda pilihan pada proses demokrasi. “Jangan ahlul fitnah wal ta' gennah, kita ini Ahlussunnah wal Jamaah,” ujarnya.
Pada pesta 5 tahunan, pria yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini meminta agar para pihak tidak menakut-nakuti dan masyarakat juga jangan takut. “Kalau tulis tangan tidak masuk ya gak akan jadi (pemimpin). Manusia hanya bisa berusaha, Tuhan yang akan menentukan (jabatan),” terangnya.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini juga mewarning agar tidak menghalalkan segala cara untuk menang dalam proses pemilihan umum (Pemilu). “Itu tidak baik dan tidak mendidik masyarakat. Masyarakatnya difitnah yang di atas justru enak pas kipasan (kipas-kipas),” katanya.
Ia pun mencontohkan fitnah yang ditujukan pada dirinya beberapa bulan terakhir ini yakni ada pendemo yang meminta KPK untuk menangkapnya dalam kasus dugaan korupsi. “Saya juga diserang, suruh tangkap ke KPK. Mantap yang demo itu,” ujarnya.
Namun pihaknya merasa tidak penting untuk merespon hal tersebut. “Jawabnya sederhana. Sebelum diumumkan, saya yang datang duluan ke KPK. Saya mau menanggapi orang demo? ya malas. Buah apel di air payau, nggak level layau,” ucapnya disambut tepuk tangan tokoh masyarakat yang hadir pada Temu Sapa.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
