Orang Tua, Inilah Bahasa Cinta Mendidik Anak dalam Islam

Avatar of PortalMadura.Com
Orang Tua, Inilah Bahasa Cinta Mendidik Anak dalam Islam
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Ketika sepasang kekasih sudah terikat dengan pernikahan yang sah menurut agama, berbagai harapanpun tentu akan direncanakan oleh keduanya. Salah satu harapan atau cita-cita dari sebuah pernikahan tidak lain adalah mengenai kebutuhan biologis sepasang anak manusia.

Seorang anak yang saleh dan salehah tentu menjadi idaman para orang tua. Karena, dengan hadirnya anak yang seperti itu pasti akan menjadi penyejuk bagi kedua orang tuanya, bermanfaat bagi keduanya baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Berpikirlah sejenak, dan renungkanlah dengan hati yang bening jawaban pertanyaan berikut, “Bukankah anak saleh dan salehah adalah sosok anak yang memahami untuk apa mereka diciptakan di muka bumi ini?” Ya, anak saleh berarti anak yang berhasil meraih tujuan hidupnya. Kesanalah bermuara seluruh tujuan-tujuan pernikahan, kembali kepada tujuan hidup sebagai hamba Allah.

Oleh karena itu, jika ada yang bertanya apakah tujuan pendidikan anak dalam Islam?. Maka sebut saja sebuah jawaban sederhana namun universal cakupannya,

Allah Ta'ala berfirman, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku (saja)” (QS.Adz-Dzaariyaat: 56).

Adapun pada ayat ini, Allah Ta'ala mengabarkan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia dengan tujuan agar mereka beribadah kepada-Nya saja, dan tidak menyekutukan-Nya. Tapi tahukah Anda, wahai orang tua, apakah ibadah itu?.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mendefinisikan ibadah dalam kitab beliau Al-‘Ubudiyyah (hal. 4) sebagai berikut,

Ibadah adalah suatu kata yang mencakup setiap perkara yang dicintai dan diridhai oleh Allah Ta'ala, baik berupa ucapan maupun perbuatan, (baik) yang batin (hati), maupun yang lahir (anggota tubuh yang nampak)”.

Jadi, tatkala seseorang berusaha dan berjuang keras agar setiap kata dan perbuatannya yang lahir maupun batin dicintai oleh Rabbnya, maka itulah profil seorang hamba yang sadar akan tujuan hidupnya. Apapun kedudukan dan strata sosialnya. Dengan demikian, jika Anda kembalikan kepada pertanyaan untuk apa Anda .

Jawablah, “Agar mereka menjadi generasi penyembah Allah semata, generasi muwahhidiin muwahhidah yang seluruh ucapan dan perbuatan mereka dibingkai dan didasari dengan niat yang tulus untuk beribadah kepada Rabbul ‘Aalamiin. Agar setiap ucapan anakku dan setiap perbuatannya diridhai oleh-Nya. Agar batin dan lahir buah hatiku sesuai dengan keridhaan-Nya.” (muslimah.or.id/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.