Pantai Weringin, Destinasi Wisata Baru di Giliraja Sumenep Yang Indah dan Bernilai Sejarah

Avatar of PortalMadura.Com
Pantai Weringin, Destinasi Wisata Baru di Giliraja Sumenep Yang Indah dan Bernilai Sejarah
Pantai Weringin

PortalMadura.Com, – Menyongsong tahun kunjungan 2018, Lembaga Kajian Kebudayaan dan Wisata (LK2Wisgi), ikut serta menggali potensi yang ada di daerahnya.

Salah satunya, melakukan bakti sosial bersih-bersih dengan melibatkan relawan IPPNU Giliraja dan siswa peduli pantai dari MA Nurul Ulum Giliraja, Minggu (7/5/2017).

Pantai Weringin, berada di ujung barat Pulau Giliraja dan berada dalam pemerintahan Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur.

“Pantai Weringin layak dijadikan destinasi wisata baru karena di daerah ini (Pulau Giliraja, red), banyak mengandung potensi yang tidak dimiliki daerah lain,” kata Ketua Umum LK2Wisgi, Sumenep, Fadlan Afid Abdullah, dalam siaran persnya.

Menurutnya, kondisi Pantai Weringin masih perawan, pasirnya bersih putih, dan kondisi ombak cukup bersahabat serta mempunyai sejarah tersendiri dengan Sumenep tempo dulu.

Apa saja kelebihan destinasi wisata baru ini? berikut penjelasannya:

Terdapat Bangkai Kapal Belanda

Pantai Weringin, Destinasi Wisata Baru di Giliraja Sumenep Yang Indah dan Bernilai Sejarah
Lambung Kapal
Pantai Weringin, Destinasi Wisata Baru di Giliraja Sumenep Yang Indah dan Bernilai Sejarah
Lambung Kapal

Salah satu kelebihan Pantai Weringin, adalah berdekatan dengan lokasi karamnya kapal Belanda. “Jaraknya sekitar 500 meter dari bibir Pantai Weringin dengan kedalaman 15 meter dari permukaan laut,” terang Ketua Umum LK2Wisgi, Sumenep, Fadlan Afid Abdullah.

Pada saat air laut surut, anjungan bangkai kapal tersebut dapat dilihat dengan mata telanjang. “Ini sangat cocok bagi yang suka menyilam,” ucapnya.

Catatan PortalMadura.Com, awal tahun 2011, tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan menyimpulkan bahwa bangkai kapal tersebut diduga kapal perang Belanda.

Di bagian lambung terdapat tulisan panjang berbahasa Belanda, di antaranya “Maatschappy Voor Scheep En Werktuigbouw Fyenoord 455-456 1914 Rotterdam”.

Saat itu, BP3 Trowulan bersama personel TNI-Angkatan Laut terjun ke lokasi. Bukti, bagian lambung kapal yang bertuliskan bahasa Belanda tersebut, saat ini ada di Balai Desa setempat.

Sumur Weringin
Penamaan Pantai “Weringin” berkaitan erat dengan sebuah Pohon “Beringin” yang cukup besar. Di bawah pohon Weringin (Madura) itulah, terdapat mata air dengan posisi melingkar (lingkaran kecil).

Kelebihannya, mata air tersebut tidak pernah berkurang meski musim kemarau panjang. Seperti tahun 1995-2006 yang umumnya Giliraja dilanda kekeringan cukup lama, mata air tersebut menjadi satu-satunya sumber yang dimanfaatkan oleh warga setempat.

Dekat Makam Orang Pertama Masuk Giliraja
Warga setempat meyakini, bahwa makam orang pertama yang menginjakkan kaki di pulau tersebut dekat dengan Pantai Weringin. Jaraknya sekitar 500 meter ke arah timur.

Tidak disebutkan nama asli dan berasal dari mana. Namun, warga menyebutnya Pangeran Tapak yang masih mempunyai kaitan dengan Kadipaten Sumenep tempo dulu.

“Melihat potensi yang layak untuk dikembangkan, maka Pantai Weringin ini akan dilakukan kajian terlebih dahulu tentang kemasan wisatanya. Kami masih butuh orang-orang yang ahli dibidang wisata,” imbuh Kepala Desa Banmaleng, H. Moh Rakip.

Desa Banmaleng yang berada di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep ini, mempunyai beberapa pulau, yakni Pulau Pasir Putih, Pulau Gilipandan yang sudah ramai di kunjungi wisatawan, Pulau Gilingan dan Pulau Giliduak.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.