PortalMadura.Com, Sumenep – Proses pemilihan rektor ditingkat Senat Universitas Wiraraja (Unija) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Sabtu (20/12/2014), Alwiyah meraup 14 suara. Sedangkan lawannya, Ida Ekawati hanya 6 suara dari total 20 orang yang mempunyai hak pilih.
“Proses pemilihannya sangat demokratis,” tegas Kurniadi Wijaya, Ketua Yayasan Unija Sumenep, pada PortalMadura.Com.
Ia menjelaskan, proses pemilihan rektor dari tahap penjaringan yang dilakukan langsung oleh mahasiswa Unija, Alwiyah juga mendulang 1.501 suara. Sedangkan pesaingnya Ida Ekawati dengan nomor urut 1 mampu mengumpulkan 615 suara mahasiswa.
“Hasil proses pemilihan dari tahap penjaringan yang dilakukan mahasiswa dan pemilihan ditingkat senat akan diajukan ke yayasan. Nanti yayasan yang akan menentukan siapa yang akan ditetapkan dan dilantik menjadi rektor,” urainya.
Diinternal yayasan, sambungnya, akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pembina. “Kalau pembina menghendaki ada rapat yayasan sebelum ada penetapan, tentu akan mengikuti kehendak pembina,” katanya.
Menurut dia, dalam statuta yayasan, pihak senat hanya mengajukan nama-nama calon rektor. Kemudian yayasan yang menetapkan. “Dalam statuta itu tidak diatur, apakah yang meraih suara terbanyak harus menjadi rektor atau tidak. Bisa saja suaranya sedikit ditetapkan menjadi rektor. Dan hal ini sudah ada yang menerapakan di perguruan tinggi lain,” terangnya.
Namun pihaknya menghargai proses demokrasi yang sudah berjalan bagus dan lancar diinternal Unija. Budaya yang selama ini dianut oleh Unija adalah suara terbanyak yang maju menjadi rektor. “Jadi, suara terbanyak itu yang ditetapkan menjadi rektor,” tandasnya.
Direncanakan, selambat-lambatnya pelantikan rektor terpilih tanggal 10 Januari 2015. Sebab, masa jabatan rektor lama habis tanggal 9 Januari 2015.(htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
