PortalMadura.Com, Sampang – Sejumlah pemuda Kabupaten Sampang, Madura, Jatim yang mengatasnamakan Insan Muda melakukan protes ke Kantor Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) setempat.
Mereka mempertanyakan program seleksi peserta Jambore Pemuda untuk mewakili Sampang ke tingkat provinsi yang ditiadakan, namun Kabupaten Sampang tetap mengirim utusan.
“Seleksi ditiadakan. Tapi ada pemuda mewakili Sampang,” terang salah seorang Insan Muda Sampang, Zulhan.
Pihaknya menilai, Pemerintah Daerah telah membunuh potensi pemuda Sampang. Sebab, seakan-akan pemuda lain tidak berpotensi jika tanpa mempunyai hubungan dekat dengan Disporabudpar.
“Anehnya lagi, orang dinas yang jelas melakukan kesalahan, bukan mendapat teguran, malah naik jabatan,” tudingnya.
Program seleksi peserta Jambore Pemuda untuk mewakili Kabupaten Sampang tersebut disebut-sebut program tahun 2016.
Selama aksi, mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian setempat.
Kepala Disporabudpar Sampang, Aji Waluyo mengaku tidak paham dengan program tersebut, karena kala itu belum menjabat.
“Saat itu, memang tidak ada seleksi. Tapi, langsung menunjuk peserta karena bersifat nasional,” dalihnya.
Sedangkan soal anggaran seleksi diyakini dikembalikan pada kas negara.
“Uang untuk seleksi dikembalikan ke kas daerah, bukan dimakan sendiri. Kebenarannya bisa dicek,” tandasnya.(Rafi/Nurul)