Peneliti Sebut Persoalan Terorisme di Indonesia Terus Bertambah

Avatar of PortalMadura.com
Peneliti sebut persoalan terorisme di Indonesia terus bertambah
Sejumlah petugas Brigade Mobil (Brimob) menjaga Markas Komando Brimob di Depok, Jawa Barat, Indonesia, pada hari Rabu, 9 Mei 2018. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Peneliti mengungkapkan bahwa terus bertambah.

Deputi Direktur (IACSP) Indonesia Rakyan Adibrata mengatakan per Desember 2018 ada 441 narapidana terorisme yang tersebar di lebih dari 100 lapas di seluruh Indonesia.

“Angkanya melesat cepat, Mei 2018 baru 280an,” ujar Rakyan dalam diskusi Overviews & Outlook Penanganan Terorisme di Indonesia, Selasa, di Jakarta.

Di Indonesia, kata Rakyan, siapa pun yang ditangkap dan polisi menyatakan berkas pemeriksaannya lengkap, maka pasti akan dihukum bersalah.

Setiap Tahunnya, ujar Rakyan, jumlah penangkapan kasus terorisme selalu naik. Pada 2015 polisi menangkap 72 pelaku terorisme.

Angka itu meningkat pada 2016 menjadi 163 dan pada 2017 menjadi 172. Pada 2018, angka penangkapan itu berlipat menjadi 400 orang.

Dengan jumlah narapidana yang terlalu banyak, menurut Rakyan, proses pengawasan menjadi sangat berat.

Sementara tanpa kasus terorisme pun, imbuh Rakyan, penjara di Indonesia sudah kelebihan kapasitas.

Di sisi lain Indonesia memiliki banyak deportan yang telah dideradikalisasi dan hidup di tengah Masyarakat, ungkap Rakyan. dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (23/1/2019).

Dari sekitar 1.000 orang Indonesia yang berangkat ke Suriah, 435 di antaranya dikembalikan saat transit ke Turki sepanjang 2014-2017.

Selain jumlah itu, kata Rakyan, Pemerintah masih menangani proses deradikalisasi sekitar 115 orang deportan yang kembali pada Tahun sebelumnya.

Dari 550 deportan itu, imbuh Rakyan, sekitar 10 persennya masuk ke ranah hukum dan diproses di pengadilan.

Sedang sisanya, lanjut Rakyan, dikembalikan ke Masyarakat karena saat itu UU Anti-teror belum direvisi dan tak ada bukti kalau mereka melakukan aksi teror.

“Akan sangat berat untuk mengawasi 500 orang yang tersebar di seluruh Provinsi,” kata Rakyan. (AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.