Pengenalan Teknologi dan Inovasi Jagung Hibrida untuk Petani Madura

Avatar of PortalMadura.Com
Pengenalan Teknologi dan Inovasi Jagung Hibrida untuk Petani Madura
Pengenalan Teknologi dan Inovasi Jagung

PortalMadura.Com, – Lebih dari 300 kelompok tani di Sumenep, Madura, Jawa Timur mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian untuk mendukung pencapaian swasembada pangan dan peningkatan sumberdaya manusia.

Bimtek berlangsung secara bertahap dan diawali dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Ambunten pada Selasa 23 Agustus 2016.

Bimtek perdana tersebut, diikuti 51 kelompok tani, yakni dari Kecamatan Ambunten, Pasongsongan, Rubaru dan Dasuk.

Berbagai pihak ikut terlibat dalam Bimtek iitu, diantaranya BPTP Jawa Timur, PT BISI yang sudah dikenal luas sebagai penyedia benih jagung hibrida, dan PT 8Villages Indonesia sebuah perusahaan penyedia aplikasi untuk pertanian.

Selain itu bimtek juga diikuti Kepala UPT dari 4 kecamatan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), POPT dan TNI.

Kepala UPT Pertanian Ambunten, Bambang Soetrisno mengatakan, lewat bimtek ini mudah-mudahan petani mau menanam jagung hibrida sesuai dengan petunjuk.
“Karena masih banyak petani jagung yang tidak menjalankan pola penanaman yang baik dan benar, misalnya jarak tanam, pemupukan, dan perawatan tanaman,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga diperkenalkan aplikasi Dokter Tanaman yang bisa digunakan oleh petani dan pihak lain yang terkait. Ahmad Khoerudin Latip, Field Operation Manager PT 8Villages Indonesia sebagai penyedia aplikasi tersebut menyebutkan, umtuk wilayah Madura aplikasi ini baru disosialisasikan secara offline di Ambunten.

Sebelumnya juga disosialisasikan di beberapa kabupaten  di Nusa Tenggara Barat. Sesuai namanya, Dokter Tanaman menyediakan berbagai informasi hama dan penyakit tanaman padi, jagung, kedelai, berikut solusinya.

Kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di BPP Manding, BPP Gapura, BPP Bluto, BPP Guluk-Guluk, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Rangkaian kegiatan ini difasilitasi oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas lewat Program Promoting Rural Income through Support Markets for Agriculture (PRISMA).(rls/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.