PortalMadur.com, Jakarta – Laporan keberlanjutan menjadi elemen kunci bagi perusahaan yang ingin menunjukkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui laporan ini, perusahaan dapat mengkomunikasikan dampak operasionalnya terhadap aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. LindungiHutan mengadakan workshop bertajuk “Empowering Financial Officers: Practical Insights on Sustainability Reporting” pada 13-14 Desember 2024, menghadirkan para ahli seperti Regina Inderadi, Disya Berliani, dan Muthi’ah Aini Rahmi untuk membahas berbagai aspek penting dari pelaporan keberlanjutan.
Regina Inderadi menguraikan bahwa laporan keberlanjutan lebih luas cakupannya dibandingkan laporan ESG, karena tidak hanya mengevaluasi kinerja perusahaan, tetapi juga mengintegrasikan model dan metodologi bisnis secara menyeluruh. Ia juga membahas elemen utama pelaporan keberlanjutan, seperti kerangka kerja global (GRI, SASB, TCFD), tujuan global (SDGs, Greenhouse Green Protocols), serta perbedaan antara laporan keberlanjutan, laporan ESG, laporan dampak, dan laporan emisi gas rumah kaca (GHG).
Disya Berliani menyoroti tahapan penting dalam menyusun laporan keberlanjutan, seperti memahami konteks perusahaan, menilai isu materialitas, mengumpulkan data sesuai pedoman yang berlaku, hingga mempublikasikan laporan untuk transparansi. Ia menjelaskan bahwa laporan yang komprehensif tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan di mata para pemangku kepentingan.
Melalui workshop ini, LindungiHutan memberikan panduan praktis bagi perusahaan dalam menyusun laporan keberlanjutan yang efektif. Dengan mengikuti kerangka dan standar yang jelas, perusahaan dapat memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi keberlangsungan bisnis jangka panjang.