PortalMadura.Com, Sumenep – Bansos RTLH tahap II yang merupakan pemberian bantuan stimulan berupa uang untuk pembelian bahan bangunan guna pemugaran Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Sumenep, Jatim, mencapai Rp2.912.900.000,- melalui perubahan APBD tahun anggaran 2021.
“Awalnya, itu diperuntukan untuk bansos RTLH sebanyak 225 unit rumah dengan anggaran sebesar RpRp. 3.860.000.000,-,” terang Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, DPRKP dan Cipta Karya Sumenep, Benny Irawan, Selasa (9/11/2021).
Dengan adanya penyesuaian anggaran, kata dia, maka dari total anggaran senilai Rp2.912.900.000,- dialokasikan untuk 222 unit rumah tidak layak huni.
Prosesnya, ada yang pembangunannya sudah mencapai 100 persen sebanyak 44 unit rumah tidak layah huni, ada yang 30 persen hingga mendekati 100 persen tercatat 78 rumah, sedangkan 0 persen hingga 30 persen berjumlah 20 unit dan 0 persen terdapat 10 unit rumah.
“Realisasi anggaran baru Rp1.903.500.000,- yang didistribuskan langsung kepada penerima manfaat,” katanya.
Sedangkan Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Sumenep tahun anggaran 2021 sebesar Rp.920.000.000,- untuk 46 unit rumah tidak layak huni.
Persentase pembangunan pada bantuan BSRS tersebut, ada yang sudah mencapai 100 persen sebanyak 21 unit rumah, yang masih 30 persen hingga mendekati 100 persen 7 unit rumah, dan yang 0 persen sampai 30 persen berjumlah 6 unit rumah dan yang masih 0 persen tercatat 12 unit rumah dengan realisasi anggaran Rp.543.750.000,-.
Kendala yang dihadapi bagi proses pembangunannya yang belum mencapai 100 persen yakni terbatasnya tukang bangunan. “Kurangnya pemenuhan tukang dan penentuan hari baik dimulainya pembangunan oleh penerima bantuan menjadi kendala utama,” pungkasnya.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
