PortalMadura.Com, Sampang – Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan wakil Bupati Sampang, Madura, Jawa Timur, Riko Sebastian Ariesta dan Mohammad Wasil yang maju melalui jalur independen gagal mengikuti pesta rakyat pada Pilkada 2018.
Ketua KPUD Sampang, Syamsul Muarif menjelaskan, Bapaslon Riko-Wasil tidak memenuhi syarat dukungan minimal setelah dilakukan rekapitulasi dukungan hasil verifikasi faktual.
“Bapaslon perseorangan tidak memenuhi jumlah minimal dukungan yang sudah ditetapkan yakni 60.410,” ujarnya via WhatsApp pada PortalMadura.Com, Senin (1/1/2018.
Berkas dukungan yang diserahkan oleh Bapaslon Riko-Wasil kepada KPU ditemukan sangat minim. “Jumlah yang memenuhi syarat hasil rekapitulasi di KPU sebanyak 14.871, sehingga kekurangannya mencapai 45.539,” katanya.
Pihaknya menginformasikan, bahwa Bapaslon sudah menerima hasil rekapitulasi dukungan hasil verifikasi faktual di Aula KPU setempat. Secara lisan, timnya tidak akan melanjutkan tahapan pemberkasan berikutnya dan menyatakan mundur dari gelaran Pilkada 2018.
“Jadi, jalur independen kosong,” tegasnya.
Dalam ketentuan PKPU no. 3 tahun 2015, Bapaslon perseorang khususnya pasangan Riko-Wasil harus melakukan perbaikan syarat dukungan 2 kali lipat dari jumlah kekurangan. Sehingga 2 x 45.539 = 91.078 dukungan yang harus dipenuhi.
Secara terpisah, Iwan salah satu tim dari Bapaslon Riko-Wasil mengatakan, perihal mundurnya murni dikarenakan pihaknya mengaku berpikir rasional dengan hasil verifikasi faktual.
“Kita bisa saja melengkapi berkas syarat paslon perseorangan. Namun, perlu kerja ekstra dan memutar otak dari tim untuk memenuhi berkas yang terhitung sangat banyak,” ungkapnya.
Menurutnya, Bapaslon Riko-Wasil termasuk para tim pemenangan berkenan menerima semua keputusan dengan lapang dada terhadap hasil verifikasi oleh KPU.
“Mungkin sudah jalannya, untuk membangun Kabupaten Sampang, tidak seharusnya menjadi Bupati. Tetapi, masih ada cara lain sesuai paya kita,” pungkasnya.(Rafi/Har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
