PLM Jabar Nur Separuh Tenggelam, Rombongan Pengantin Baru Bisa Telepon

Avatar of PortalMadura.Com
Satpolair Kalianget Sumenep
Satpolair Kalianget Sumenep

PortalMadura.Com, – Hamdan (36), salah seorang yang ikut dalam rombongan pengantin yang menggunakan Perahu Layar Motor (PLM) Jabal Nur atau Mutiara Indah baru bisa mengabarkan pada keluarganya jika perahu sedang bermasalah pada saat posisi perahu sudah separuh tenggelam.

“Hamdan, teman saya, baru bisa menghubungi saat kondisi perahu sudah separuh tenggelam. Saat telepon, Hamdan sedang memanjat tiang perahu agar Hp-nya tidak basah,” kata Supriadi (35), sahabat Hamdan, warga Dusun Talango Tengah, Desa Brakas, Raas, Rabu (8/10/2014)

Hamdan melakukan komunikasi via telepon, sekitar pukul 15.00 Wib, Senin (6/10/2014) dengan menggunakan nomor handphone 085 232 810 018. “Saya menerima telepon dari Hamdan saat ada di rumah. Beberapa saat kemudian tidak bisa dihubungi lagi,” terangnya.

Isi pembicaraan sangat singkat, Hamdan hanya memberitahu jika perahu yang ditumpangi bermasalah yakni mesin mati dan tidak bisa diperbaiki, sehingga perahu bergerak sesuai dengan arah angin. Mesin pompa air juga tidak berfungsi. “Saat itu menyampaikan, jika posisi perahu ada di perairan Banyuwangi,” kata Supriadi.

Sumber lain menyebutkan, PLM Jabal Nur yang mengangkut rombongan pengaten dari pelabuhan Brakas menuju pulau Dewata Bali, dinahkodai H. Muhed (50), warga Dusun Talango Tengah, Desa Brakas, Kecamatan/pulau Raas, dengan ABK Mupaher (55) ayah mempelai pria.

Sebelumnya, calon pengantin pria, Ahmad (22) hendak melangsungkan akat nikah dengan kekasihnya, Saimah di Pemuteran, Buleleng, Bali. Rombongan pengantin menggunakan Perahu Layar Motor (PLM) Jabar Nur atau Mutiara Indah dengan membawa 49 jiwa (versi lain 76 orang) dari Pulau Raas menuju Bali. Namun, sebelum sampai di perairan Bali, mesin perahu mati hingga akhirnya perahu terhempas dan bergerak ikut arah angin ke perairan Banyuwangi-Situbondo, Senin (6/10/2014).

Kontak terakhir salah seorang penumpang perahu via telepon dengan keluarganya di Rass sekitar pukul 15.00 Wib. Beberapa saat kemudian, tidak dapat dihubungi lagi. Pompa air milik perahu juga rusak, sehingga air yang masuk kedalam perahu sulit diatasi.

Keluarga korban berusaha minta bantuan Satpolair Situbondo dan Banyuwangi, serta TNI AL. Bahkan, Polair Kalianget, Sumenep juga menyisir perairan Pulau Sapudi. Namun, hingga Selasa petang (7/10/2014) belum diketahui keberadaan perahu maupun para penumpangnya.(dien/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.