PortalMadura.Com, Bangkalan – Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, meringkus pelaku penculikan anak bawah umur.
Tersangka Abdulloh (36) warga Kecamatan Kokop, Bangkalan. Ia nekat melakukan perbuatan melawan hukum karena ayah korban mempunyai hutang sebesar Rp 200 juta.
Korban berinisial ZA (12), siswa kelas 1 salah satu SMP di Bangkalan.
“Anak itu dibawa oleh pelaku selama delapan hari. Setiap dua hari dipindah,” terang Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra, Sabtu (11/1/2020).
Pelaku tega melakukan hal ini karena sudah berusaha menagih uang untuk keperluan proyek kepada ayah korban. Namun tidak dikabulkan.
Aksi penculikan ini terjadi pada tanggal 25 Desember 2019 di Desa Tlokoh, Kecamatan Kokop, Bangkalan.
Kala itu, korban pulang dari sekolah dengan menggunakan motor. Korban diminta menghentikan laju motornya dan korban dimasukkan ke mobil.
Motor korban juga dibawa oleh temen tersangka ke rumah pelaku. Berselang dua hari, korban dipindah ke rumah F. “Dua hari kemudian dipindah lagi ke rumah N,” urainya.
Selama itu pula, pelaku mengancam terhadap ayah korban akan melakukan tindak kejahatan apabila uang modal proyek tersebut tidak diberikan kepada pelaku.
Keluarga korban merasa terancam, maka pada tanggal 2 Januari 2020 keluarga korban melaporkan ke Polres Bangkalan.
“Tersangka ditangkap di Bandara Juanda Surabaya,” jelasnya.
Polisi juga bergerak membebaskan korban setelah mendapat pengakuan tempat korban disembunyikan oleh pelaku.
Penyidik menjerat tersangka dengan undang-undang perlindungan anak. “Ancamannya 15 tahun penjara,” tegasnya.
Dihadapan menyidik, tersangka Abdulloh menjelaskan, uang tersebut adalah dana modal proyek yang dikerjasamakan dengan ayah korban.
Pelaku memberikan modal sebesar Rp 200 juta dengan berharap mendapat keuntungan. “Proyek jalan di dua titik. Tapi proyek itu saya tidak tahu bersumber dari dana apa. Cuma saya disuruh carikan modal sama dia. Iya saya carikan sebesar Rp 200 juta,” katanya.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
