PortalMadura.Com, Pamekasan – Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) terus mendapat protes. Kali ini aksi puluhan mahasiswa di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, kembali terjadi, Kamis (9/4/2015).
Orator aksi, Halili menegaskan, masyarakat Pamekasan menolak keras atas kebijakan yang tidak prorakyat tersebut. Mengingat, kebijakan menaikkan harga BBM merembet pada kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya.
“Kebijakan presiden Jokowi sangat tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Namun, justru menyengsarakan rakyat, sosok yang dulu dibanggakan tidak lagi mensejahterakan rakyat. Oleh karena itu, turunkan Jokowi,” teriak dia dalam orasinya.
Massa yang mengatasnamakan Koalisi Mahasiswa Pemuda Pamekasan (Kompas) itu menuntut agar DPRD Pamekasan ikut serta menolak kebijakan menaikkan harga BBM tersebut. Sehingga, rakyat merasa terwakili dengan keadaan dewan itu.
“Saya meminta agar dewan juga menolak kebijakan yang tidak populis ini. Karena masyarakat Pamekasan sengsara dengan kebijakan Jokowi,” pintanya saat orasi di depan kantor DPRD Pamekasan.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sahur Abadi menegaskan, pihaknya sepakat dengan aspirasi yang disampaikan peserta aksi tersebut. Sebab, aspirasi itu sebagai representasi dari rakyat Pamekasan.
“Yang jelas kami juga menolak kebijakan menaikkan harga BBM ini,” tandasnya. (Marzukiy/choir)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
