Pungut Sampah Dapat Balasan Surga, Benarkah?

Avatar of PortalMadura.com
Pungut Sampah Dapat Balasan Surga, Benarkah?
ilustrasi

PortalMadura.Com – Saat ini masih banyak orang yang tidak peduli terhadap lingkungan. Tidak sedikit dari mereka yang acuh tak acuh terhadap sampah di sekitar, atau parahnya lagi membuang sampah sembarangan. Bahkan banyak ditemui juga seseorang yang berkendara, langsung membuang sampah makanan atau minumannya di jalanan.

Padahal, perbuatan tersebut tentu bisa mencelakakan pengguna jalan. Misalnya, membuang botol plastik air minum kemasan sambil berkendara, hal ini dapat membuat pengendara lain tergelincir. Membuang kulit buah-buahan, seperti kulit semangka dan pisang, sampah jenis ini berpotensi membuat orang terpeleset. Maka dari itu, perlu kesadaran pada diri sendiri untuk tidak sembarangan membuang atau perlu memungut sampah.

Apalagi, aktivitas memungut sampah termasuk dalam kebaikan yang menghantarkan seseorang masuk surga, dilansir PortalMadura.Com, Rabu (24/7/2019) dari laman republika.co.id. Sebagaimana dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda: “Ada seorang laki-laki yang sedang berjalan, dia melihat sebuah ranting pohon yang melintang di tengah jalan. Lalu orang itu berkata, ‘Demi Allah, akan aku singkirkan ranting pohon ini agar tidak mengganggu orang-orang Islam yang lewat. Maka, orang itu dimasukkan ke surga’” (HR Imam Muslim).

Baca Juga: Ajari Si Kecil Membuang Sampah pada Tempatnya dengan 4 Cara Ini

Kemudian dalam hadis lain, dari Abu Barzah r.a, Aku berkata: “Wahai Nabi Allah, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang dapat kuambil manfaatnya. Sabda beliau, ‘Singkirkan gangguan itu dari jalan orang-orang Islam’” (HR Imam Muslim).

Nah, dari kedua hadis di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa memungut sampah dan mengolah sampah bisa membuat seseorang masuk surga. Masuk surga karena perbuatan kecil, tapi dampaknya besar. Pada saat dihilangkan masalah itu maka banyak sekali yang mendapat keuntungan.

Sebagai contoh, orang yang kreatif memodifikasi sampah bisa mengurangi tumpukan sampah. Misalnya, sampah anorganik dijadikan kerajinan dan didaur ulang. Hal ini menandakan mereka telah menahan sampah tadi untuk tidak berdampak buruk pada orang lain. Begitu juga, dengan orang yang mendaur ulang sampah, mereka telah menjadikan produk itu ke bentuk yang sama, tetapi tidak sampai menimbulkan kerusakan kepada orang lain.

Sampah organik pun sebaiknya juga diolah, karena aroma tidak sedap keluar dari pembusukan sampah organik. Dengan diolahnya sampah jenis ini, orang bisa memproduksi pupuk ramah lingkungan. Terutama bagi Indonesia yang termasuk negara agraris dalam bidang pertanian. Sampah organik jika diolah, banyak hikmahnya.

Salah satu manfaatnya, pertanian menjadi organik dan petani tidak perlu mahal beli pupuk. Sedangkan hasil pertanian juga organik karena bebas dari penggunaan pupuk yang tidak ramah alam. Bahkan, kesuburan tanah ikut terjaga dan terhitung menjadi sedekah kepada tanah dan cacing tanah.

Contoh lain, yaitu membersihkan sungai dari sampah, maka banyak makhluk hidup terselamatkan, banjir tidak akan terjadi sehingga jiwa dan harta orang terselamatkan, juga tidak terjadi pencemaran sungai. Bisa dibayangkan, jika berapa liter air sungai dan air laut tercemar karena sampah. Saat sampah diolah dan dibersihkan dari sumber kehidupan seperti sungai, maka selamatlah banyak makhluk hidup.

Itulah alasannya seseorang yang memungut sampah akan mendapatkan balasan surga dari Allah SWT. Seandainya mereka tahu besarnya pahala mengolah sampah, tentu mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan terbaik ini. Wallahu A’lam.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.