PortalMadura.Com – Ripple terus memperluas ekosistem XRP dengan peluncuran stablecoin RLUSD, yang dipatok pada dolar AS. RLUSD, yang didukung oleh cadangan kas dan aset setara kas, dirancang untuk digunakan sebagai alat pembayaran yang aman dan stabil. Diluncurkan di XRP Ledger (XRPL) dan Ethereum, stablecoin ini diharapkan meningkatkan utilitas XRP di pasar global, terutama di negara-negara berkembang. CTO Ripple, David Schwartz, menekankan bahwa RLUSD dirancang untuk mempertahankan harga stabil di $1, dengan mekanisme arbitrase yang memastikan nilai tersebut terjaga meski terjadi fluktuasi awal.
Kolaborasi Ripple dengan Axelar turut memperkuat ekosistem XRP dengan membuka konektivitas lintas jaringan. Axelar, yang menghubungkan XRPL dengan puluhan blockchain lainnya, memungkinkan transfer data dan aset secara lebih mudah. Hal ini mendukung adopsi XRP sebagai solusi interoperabilitas yang relevan di pasar kripto. Selain itu, kehadiran RLUSD di negara-negara berkembang diharapkan mempermudah transaksi sehari-hari dan penyimpanan nilai, meningkatkan daya tarik XRP sebagai bagian dari infrastruktur keuangan berbasis blockchain.
Pada akhir 2024, XRP mencetak rekor harga tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, mencapai $2.90 sebelum stabil di $2.40. Lonjakan ini dipicu oleh sentimen positif terhadap kebijakan pro-kripto dari presiden terpilih AS, Donald Trump, yang menjanjikan regulasi ramah untuk industri ini. Di sisi lain, pengajuan ETF XRP oleh berbagai perusahaan keuangan besar semakin mempertegas kepercayaan investor institusional terhadap potensi token ini.
XRP juga berhasil melampaui Solana (SOL) dalam kapitalisasi pasar, menjadi cryptocurrency terbesar keempat dengan nilai mencapai $138 miliar. Langkah-langkah strategis seperti peluncuran RLUSD, kolaborasi dengan Axelar, dan dukungan regulasi yang semakin jelas, memperkuat posisi XRP di pasar global. Ripple terus berinovasi untuk menjadikan XRP sebagai pemain utama dalam industri blockchain dan kripto di tahun-tahun mendatang.