Selain Anoreksia dan Bulimia, Ini Jenis-jenis Gangguan Makan

Avatar of PortalMadura.com
Selain Anoreksia dan Bulimia, Ini Jenis-jenis Gangguan Makan
ilustrasi

Pica
Tidak banyak dikenal, Pica adalah di mana pengidapnya mengidam hal-hal yang bukan makanan. Seperti es, kotoran, tanah, kapur, sabun, kertas, rambut, kain, wol, batu kerikil, deterjen atau kanji.

Pica dapat terjadi baik pada orang dewasa, anak dan remaja. Dan paling sering ditemukan pada anak-anak, ibu hamil dan orang yang memiliki disabilitas mental. Mereka sangat berisiko keracunan, infeksi, luka usus dan kekurangan nutrisi, hingga kematian. Namun, tradisi atau budaya untuk memakan hal-hal yang bukan makanan tidak termasuk dalam gangguan makan ini. Di Indonesia pernah terjadi seperti kasus-kasus di mana anak-anak memakan kapur barus, obat nyamuk atau bahkan sabun.

Gangguan Ruminasi
Gangguan makan ruminasi atau rumination disorder juga baru saja dikenali dalam DSM. Gangguan makan ini ditunjukkan dengan seseorang yang memuntahkan makanannya, lalu menelan dan mengunyahnya lagi atau memuntahkannya kembali.

Umumnya gangguan ini terjadi selama 30 menit pertama setelah makan dan dilakukan dengan sengaja. Gangguan ruminasi bisa terjadi pada siapa saja. Pada bayi, biasanya terlihat antara usia 3-12 bulan dan kadang hilang dengan sendirinya, namun jika terjadi pada anak-anak dan dewasa membutuhkan terapi.

Jika saat bayi tidak teratasi, maka bisa berakibat berkurang berat badan dan malnutrisi yang parah yang bisa berujung fatal. Orang dewasa dengan gangguan ini mungkin terlihat membatasi jumlah makanan mereka, terutama saat di depan umum, sehingga membuat mereka jadi terlampau kurus.

ARFID
Ganggun makan ARFID atau Avoidant or Restrictive Food Intake Disorder (gangguan batasan atau pemilihan makanan) adalah nama baru dari gangguan lama. ARFID menggantikan gangguan makan pada bayi atau anak-anak, yang biasanya menjadi diagnosis pada anak-anak di bawah tujuh tahun.

Pengidap gangguan ini biasanya disebabkan baik oleh hilangnya ketertarikan untuk makan atau ketidaksukaan atas bau, rasa, warna, tekstur atau temperatur tertentu. Dan umumnya perilaku makan mereka mengganggu saat makan bersama-sama, misalnya. Perlu dicatat, bahwa ARFID melebihi perilaku normal, contohnya adalah memilih-milih makanan (picky eater) pada balita atau asupan makanan yang sedikit pada orang dewasa.

Gangguan Makan Lainnya
Ada beberapa gangguan makan lain yang sangat jarang diketahui atau jarang terjadi, seperti:

1. Gangguan muntah atau purging: pengidapnya punya kecenderungan memuntahkan kembali makanan mereka atau menggunakan obat pencahar serta olahraga berlebihan. Namun mereka tidak berpesta makanan, sehingga berbeda dengan bulimia nervosa.

2. Sindrom makan tengah malam: biasanya pengidapnya sering makan berlebihan setelah terbangun di tengah malam.

3. EDNOS (Eating disorder not otherwise specified) atau gangguan makan yang belum terspesifikasi, misalnya beberapa kondisi yang memiliki beberapa gejala yang mirip seperti gangguan makan namun tidak cocok dengan kategori-kategorinya.

Salah satu EDNOS yang sedang viral baru-baru ini adalah orthorexia, yakni sebuah perilaku di mana seseorang terobsesi dengan makanan sehat sampai titik mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Misalnya, mengeliminasi sekelompok makanan karena takut tidak sehat. (detik.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.