Selamatkan Generasi, Pemkab Sumenep Tetapkan ‘Aeng Tongtong’ Jadi Desa Keris

Avatar of PortalMadura.Com
Selamatkan Generasi, Pemkab Sumenep Tetapkan 'Aeng Tongtong' Jadi Desa Keris
Pengesahan dan Penetapan Desa Aeng Tong Tong sebagai Desa Keris, Sabtu (17/3/2018). (foto. Humas)

PortalMadura.Com, – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengesahkan dan menetapkan ‘Ang Tongtong' menjadi . Desa ini masuk wilayah Kecamatan Saronggi yang menjadi pusat terbesar pembuatan keris di ujung timur Pulau Madura.

Penetapan sebagai Desa Keris dilakukan oleh Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Sabtu (17/3/2018) di balai desa setempat. “Tantangan pengrajin (empu) keris adalah regenerasi dalam rangka mempertahankan produksi keris. Regenerasi itu jangan sampai putus sampai di sini, namun harus terus berlanjut di masa mendatang,” kata Busyro dalam sambutannya.

Untuk itu, politisi PKB ini meminta agar para empu, sesepuh dan pelaku keris agar senantiasa menularkan ilmu dan keahliannya kepada generasi muda sekarang dan yang akan datang. “Jangan bosan mengajari anak-anak muda untuk membuat keris, demi melestarikan tradisi leluhur yang baik ini,” ujarnya.

Dikatakan, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mengakui Kabupaten Sumenep sebagai daerah pemilik pengrajin keris terbanyak di dunia yang mencapai 640 orang adalah kebanggaan sekaligus tantangan.

“Kami bersama masyarakat memiliki kewajiban melestarikan dan mengembangkan keris agar tetap lestari sebagai wujud konsekuensi pengakuan UNESCO itu. Apalagi keris adalah warisan budaya paling sulit dipertahankan kelestariannya, berbeda dengan batik, wayang, angklung maupun tari,” ucapnya.

Menurutnya, penetapan Desa Aeng Tong-Tong sebagai Desa Keris menjadi tantangan bagi masyarakat untuk semakin produktif berkarya di dunia perkerisan, sehingga karya keris empu (pengrajin) semakin mengangkat citra dan identitas desa serta Kabupaten Sumenep di mata internasional.

“Saya berharap, dinas terkait dan pihak Desa Aeng Tongtong membantu pemasaran produk keris Desa Aeng Tongtong, dengan memanfaatkan digital media untuk perdagangan secara online oleh pengrajin keris,” tandasnya.

Sumber lain menyebutkan, Desa Aeng Tongtong sendiri memiliki sejarah cukup panjang soal pusaka. Dilansir kompas.com, anggota organisasi Javanologi Jawa Timur, RM Srihono Darmodiningrat (75), menjelaskan, saat Trunojoyo, tokoh dari Pamekasan, Madura, memberontak pada Kerajaan Mataram yang didukung Belanda pada 1600-an, semua pusaka pengikutnya dipasok dari Aeng Tongtong.

“Pasukan Trunojoyo tak pernah kekurangan senjata karena selalu dipasok oleh empu-empu dari Aeng Tongtong,” kata Srihono.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.