PortalMadura.Com – Sektor perkebunan dan kehutanan optimis dapat berkontribusi terhadap upaya dekarbonisasi melalui kolaborasi lintas sektor. Anita Neville, Chief Sustainability & Communications Officer Sinar Mas Agribusiness and Food, menjelaskan bahwa perusahaan telah mulai mengimplementasikan langkah-langkah menuju emisi nol, namun dukungan pemerintah, finansial, dan inovasi teknis sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini. Minyak kelapa sawit, melalui biodiesel dan energi terbarukan, diharapkan dapat berperan besar dalam transisi menuju energi bersih.
Jesslyne Widjaja, Executive Director Sinar Mas Agribusiness & Food, menyoroti pentingnya peningkatan produktivitas dan pemberdayaan petani kecil dalam mendukung dekarbonisasi. Ia juga menyebut program biodiesel B35 di Indonesia yang telah berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan. Perusahaan berfokus pada komitmen tidak melakukan deforestasi, pengelolaan limbah, dan peralihan ke energi terbarukan untuk mencapai tujuan keberlanjutan.
Dalam sektor penerbangan, CEO AirAsia Tony Fernandes mengakui bahwa bahan bakar penerbangan berkelanjutan berbasis minyak kelapa sawit bisa menjadi solusi yang efektif, terutama jika produksi di Asia Tenggara dapat menekan biaya bahan bakar ini. Namun, tantangan terbesar datang dari negara-negara Barat yang masih enggan mengadopsi minyak sawit sebagai bahan bakar berkelanjutan. Sinar Mas kini memasok bahan bakar ini untuk pengujian oleh AirAsia.
Elim Sritaba, Chief Sustainability Officer APP Group, menambahkan bahwa sejak 2018, pihaknya telah bekerja menuju pengurangan emisi karbon melalui strategi keberlanjutan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB. APP juga melibatkan masyarakat sekitar melalui program pemberdayaan ramah lingkungan dan berhasil mengurangi emisi hingga 13 persen, dengan target 30 persen pada tahun 2030. Kolaborasi lintas sektor dan dukungan finansial hijau menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan dekarbonisasi ini.