PortalMadura.com – Para pemain besar di dunia kripto, yang sering disebut whale (paus), memiliki kekuatan besar dalam mengendalikan pasar. Dengan modal besar, mereka bisa mempengaruhi harga dan menentukan arah pasar, sering kali dengan memanfaatkan ketidaktahuan para trader kecil. Tanpa pemahaman tentang taktik yang digunakan oleh whale, banyak trader ritel terjebak dan mengalami kerugian besar. Namun, dengan mengetahui cara kerja whale, trader kecil bisa menghindari jebakan mereka dan melindungi keuntungan.
Ada tujuh taktik utama yang digunakan oleh whale untuk memanipulasi pasar. Salah satunya adalah stop-loss hunting, di mana whale memanipulasi harga untuk memicu posisi stop-loss trader ritel, lalu harga kembali bergerak ke arah semula. Takik lainnya adalah fake patterns, di mana whale menciptakan pola grafik palsu untuk mengelabui trader agar membeli atau menjual di waktu yang salah. Untuk menghindari jebakan ini, trader harus lebih berhati-hati dan menggunakan analisis tambahan.
Selain itu, whale juga menggunakan teknik range manipulation untuk menggerakkan harga ke batas ekstrem dalam rentang konsolidasi dan memaksa trader keluar dengan kerugian. Mereka juga sering memanfaatkan spread manipulation, dengan memperlebar selisih harga beli dan jual untuk meraih keuntungan lebih besar. Taktik pump and dump juga sering dilakukan, di mana whale membeli dalam jumlah besar, menaikkan harga, lalu menjualnya dengan cepat meninggalkan trader ritel yang terjebak.
Namun, ada cara untuk menghindari taktik-taktik tersebut. Trader dapat menghindari manipulasinya dengan melakukan riset mendalam, mengamati fluktuasi harga, dan tidak terpengaruh oleh pergerakan harga yang tidak wajar. Pemahaman yang kuat tentang pasar dan kesabaran adalah kunci untuk bertahan dan berhasil dalam investasi aset kripto.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES.