Tak Berkategori  

Studi: Ternyata 7 Mitos tentang Makanan Ini Tak Benar

Avatar of PortalMadura.com
Studi: Ternyata 7 Mitos tentang Makanan Ini Tak Benar
ilustrasi

Mitos 3: Susu Sapi Tidak Sehat dan Memicu Alergi

Lemak susu sapi memang tidak terlalu sehat karena meningkatkan kolesterol dalam darah dan risiko penyakit kardiovaskular. Lebih baik mengonsumsi susu dan produk susu yang rendah lemak. Susu dan produk susu sebenarnya mengandung banyak manfaat: Vitamin B12, yodium, kalium, seng, dan beberapa vitamin B. Susu juga merupakan sumber protein yang baik untuk kaum vegetarian.

Satu hingga dua persen anak-anak alergi terhadap protein susu, tetapi ini biasanya hilang dengan sendirinya saat mereka tumbuh besar. Dan laktosa kadang-kadang tidak bisa dikonsumsi oleh orang-orang dari Afrika, Asia dan Eropa selatan, tetapi ini biasanya hanya ketahuan jika mereka minum susu dalam jumlah besar.

Namun, susu memiliki satu kelemahan. Ada kemungkinan susu membantu perkembangan kanker prostat pada pria. Meskipun demikian, ada bukti yang lebih kuat bahwa susu menghambat kanker usus.

Mitos 4: Jika Anda Ingin Menurunkan Berat Badan, Anda Tidak Boleh Mengonsumsi Karbohidrat

Karbohidrat meningkatkan kadar gula darah dan menyebabkan pelepasan insulin, yang menghambat pembakaran lemak. Setiap diet dapat berfungsi dengan baik apapun bentuknya. Baik itu diet dengan mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat, lebih sedikit lemak atau lebih sedikit makanan yang namanya dimulai dengan huruf A sampai L.

Dengan melakukan diet, Anda makan lebih sedikit karena Anda tidak bisa langsung makan apa yang Anda inginkan. Oleh karena itu, diet menurunkan asupan kalori normal Anda.

Selama tiga miliar tahun kehidupan, manusia telah menjadi spesialis untuk tidak kehilangan kalori tubuh. Apa pun yang masuk ke mulut dapat digunakan dan dibakar oleh otot atau disimpan.

Tidak ada yang dibuang, baik itu karbohidrat, protein atau lemak. Ini seperti rekening tabungan. Tidak ada bedanya di bank mana saya menyetor uang, bedanya hanya pada berapa banyak jumlahnya. Semuanya berakhir di rekening tabungan atau di perut.

Mitos 5: Gandum Harus Dihindari karena Tidak Sehat

Ada orang yang tidak tahan dengan gluten dan menjadi sangat sakit karenanya. Penyakit karena gluten disebut penyakit celiac. Dalam setiap 1.000 orang, penyakit serius ini mempengaruhi sekitar satu hingga lima individu. Meskipun begitu, kebanyakan orang tidak punya masalah dalam mencerna gandum.

Namun, gagasan bahwa gandum bertanggung jawab untuk banyak masalah kesehatan Anda telah tersebar luas. Tentu saja, Anda semua memiliki masalah kesehatan. Anda pernah mengalami sakit, lelah, lemas atau depresi. Jutaan wanita menderita sindrom iritasi usus besar, suatu kondisi yang sangat rentan terhadap efek plasebo.

Hal ini menyebabkan orang yang sakit perut berpikir bahwa gandum lah penyebabnya. Padahal hampir tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada sesuatu dalam gandum yang membuat banyak orang sakit.

Mitos 6: Vitamin C Mencegah Masuk Angin

Teori ini telah diuji secara ekstensif. Hasilnya menunjukkan bahwa vitamin C tidak melindungi tubuh dari pilek. Jika Anda minum sejumlah besar vitamin C setiap hari sebelum Anda terkena pilek, pilek berikutnya tidak bertahan 5 hari, tetapi 4,5 hari. Dan untuk hal itu Anda harus minum 1.000 mg vitamin C setiap hari. Tentu itu tidak sehat.

Dua penelitian besar telah menunjukkan bahwa terlalu banyak konsumsi vitamin C dapat menyebabkan masalah batu ginjal karena vitamin C sebagian diubah menjadi oksalat, komponen batu ginjal.

Mitos 7: Gula menyebabkan ADHD pada Anak-anak

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan yang menyebabkan anak-anak menjadi hiperaktif. Gula dipercaya menjadi penyebab ADHD pada anak-anak.

Teori ini dikembangkan di AS 50 tahun yang lalu, tetapi terbukti tidak benar. Kemudian ada teori bahwa bukan gula melainkan pewarna buatan yang memicu ADHD.

Tidak ada bukti kuat untuk mendukung teori ini. Bisa jadi sejumlah kecil anak-anak memang hiperaktif, tetapi mereka hanyalah anak-anak: Mereka sangat aktif, dan di masyarakat Anda semakin sedikit tersedia ruang untuk menyalurkan keaktifan anak.

Jika anak-anak tinggal di daerah pertanian, mereka dapat menjadi hiperaktif sejauh yang mereka inginkan, dan itu tidak membahayakan.

Jadi apa yang harus Anda waspadai?. Bahaya sesungguhnya daripada makanan adalah rokok, alkohol dan obesitas. Jika Anda berbicara tentang pola makan di negara industri seperti Jerman, maka masalah terbesarnya adalah orang makan terlalu banyak. Dan obesitas menyebabkan banyak penyakit, termasuk kanker. (liputan6.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.