PortalMadura.Com, Pamekasan – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memastikan tidak akan ada lagi unsur kekerasan dalam penyelenggaraan Karapan Sapi di setiap tingkatan.
Kadisparibud Pamekasan, Ahmad Sjaifuddin, mengaku sudah menjalin koordinasi dengan instansi terkait agar penyelenggaraan karapan sapi menjadi julukan wisata tanpa menampilkan kekerasan pada sapi.
“Karapan sapi tanpa kekerasan itu sesuai dengan kesepakatan dalam instruksi bupati nomor 1 tahun 2017 tentang penyelenggaraan karapan sapi tanpa kekerasan,” paparnya pada PortalMadura.Com.
Aturan tersebut juga akan disosialisakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangun IV Pamekasan, kepada para pemilik sapi karapan, lebih-lebih kepada paguyuban yang telah menaungi acara tahunan tersebut.
Ahmad memastikan tidak akan ada lagi kekerasan terhadap binatang (Sapi) kecuali secara alami dengan pemakaian spirtus, balsem, jahe atau sejenisnya dan tidak di letakkan pada mata, lubang telinga, lubang dubur atau alat vital.
Sementara untuk alat pemacu yang dipakai oleh joki (tokang tongkok) hanya di perkenankan alat/paku kecil yang sudah disediakan oleh panitia dan diwajibkan memakai pakaian khas Madura disertai parade musik khas Madura.
“Saya berharap agar karapan sapi tanpa kekerasan bisa jadi parade tahunan saja, namun juga bisa jadi destinasi wisata non fisik,” pungkasnya. (Hasibuddin)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
