PortalMadura.com, Sumenep – Tim Seleksi (Timsel) Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumenep, Madura, Jawa Timur menjawab pertanyaan aktifis mahasiswa yang melakukan aksi soal dugaan pesanan Komisioner KPU Sumenep.
“Sampai detik ini saya tidak menerima pesanan, kami tetap mencoba patuh terhadap aturan yang ada,” kata Ibnu Hajar, di hadapan belasan mahasiswa, Jum’at (16/5/2014).
Ibnu mengakui jika selama diumumkannya 20 besar calon komisioner KPU, pihaknya telah menerima tiga amplop tanggapan masyarakat, dalam salah satu surat tanggapan itu berisi bahwa salah satu dari 20 besar itu terindikasi pernah menjadi anggota partai politik.
“Untuk itu kami sudah meluncurkan surat klarifikasi kepada parpol yang bersangkutan, Apakah orang tersebut benar-benar terlibat sebagai anggota parpol,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan, jika memang ada pesanan sebagaimana ditudingkan mahasiswa, pihaknya mengajak mereka bersama-sama mencari indikasi tersebut dan kebenaran dalam hal ini.
“Mari kita cari, isu tersebut muncul dari mana. Yang jelas kami menjalankan tugas sesuai aturan,” tukasnya.
Ibnu juga meminta kepada mahasiswa agar mendukung Timsel untuk meminta ijin kepada KPU Provinsi dan Pengadilan untuk mempublikasikan nilai skoring peserta seleksi KPU Sumenep.
“Tolong kami kawal juga, kami akan meminta agar diperbolehkan mempublikasikan hasil nilai skoring peserta seleksi,” terangnya.(arif/nia)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
