Tiongkok Dominasi Pasar Indonesia

Avatar of PortalMadura.Com
Tiongkok Dominasi Pasar Indonesia
Ilustrasi

PortalMadura.Com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada periode November Indonesia masih mengalami defisit perdagangan dengan sebesar USD11,37 miliar, Thailand sebesar USD3,34 miliar, dan Australia sebesar USD3,32 miliar.

Defisit perdagangan dengan Tiongkok sangat mencolok. Menurut Kepala BPS, Suhariyanto, kondisi tersebut merupakan hal yang wajar terjadi, karena Indonesia masih sangat bergantung impor dari Tiongkok.

“Seperempat impor kita berasal dari Tiongkok,” ujarnya, di Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Tren defisit perdagangan Indonesia dengan Tiongkok, akan berlangsung hingga beberapa tahun ke depan karena komoditas perdagangan yang ditawarkan Tiongkok ke Indonesia dapat lebih bersaing daripada produk-produk lokal Indonesia.

“Bahkan beberapa komoditas perdagangan asal Tiongkok memiliki harga lebih murah dari yang kita produksi,” ungkap dia.

Kondisi ini, sambung Suhariyanto, tentu menjadi tantangan bagi Indonesia agar bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas dengan harga yang murah untuk menyaingi daya saing produk negeri Tirai Bambu tersebut.

Ia juga mengatakan, saat ini pemerintah sedang membenahi banyak hal untuk mendorong daya saing produk lokal, terutama dalam hal penyederhanaan perizinan. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah, juga diharapkan dapat memangkas biaya logistik.

“Dengan begitu bisa memangkas biaya produksi sehingga biaya produksi lebih murah dan harga jual lebih kompetitif,” tambah Suhariyanto.

Meskipun selalu kalah berdagang dengan Tiongkok, Indonesia sebenarnya juga mencatatkan surplus perdagangan dari banyak negara. Surplus terbesar diperoleh dari India sebesar USD9,21 miliar, Amerika Serikat USD 9,98 miliar, dan Belanda sebesar USD2,78 miliar.(AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.