PortalMadura.Com, Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut Pemilu 2019 yang berlangsung pada 17 April lalu merupakan pemilihan terbesar di dunia.
Tito mengatakan Pemilu di Indonesia merupakan hajat yang paling rumit karena pemilihan Legislatif dan pemilihan Presiden dilaksanakan serentak serta melibatkan sekitar 170-180 juta pemilih yang dilaksanakan dalam waktu 1 hari.
Menurut dia, TNI dan Polri telah sukses dalam menjaga keamanan Pemilu tersebut.
“Ini semua terjadi karena kerja sama yang baik dari penyelenggara Pemilu pengawas Pemilu, aparat keamanan TNI Polri, para pemilih peserta Pemilu,” jelas Tito. dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (18/4/2019).
Dia memastikan tidak ada gangguan keamanan selama hasil pencoblosan.
Namun, Tito mengaku ada tiga peristiwa kecil yang terjadi di sejumlah daerah. Di antaranya adalah penganiayaan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Dia memastikan seluruh peristiwa tersebut berhasil ditangani oleh anggotanya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini juga mengakui ada sejumlah wilayah yang mengalami penundaan pelaksanaan pencoblosan.
Namun, hal itu tidak terlalu berpengaruh.
“Tidak signifikan karena surat suara rusak, surat suara ada yang terlambat ada yang tertukar,” jelas dia.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
