PortalMadura.Com – Saat seseorang membalas keburukan orang lain dengan keburukan serupa memang menjadi hal yang wajar, sebagaimana seseorang membalas kebaikan dengan kebaikan yang sama, bahkan lebih baik lagi. Apalagi, Islam mengajarkan untuk senantiasa membalas kebaikan orang lain.
Membalas kebaikan dengan kebaikan memang sangat dianjurkan dalam agama. Begitu juga membalas keburukan yang Anda terima dengan kebaikan. Hal ini menempati derajat yang sangat mulia. Misalnya, Anda bersilaturahmi kepada orang yang memutus silaturahmi dengan Anda, mengucapkan kata-kata lembut dan manis kepada orang yang selalu menyakiti Anda dengan ucapannya yang kotor, atau Anda memberikan sedekah kepada orang yang senantiasa bakhil kepada Anda.
Selain itu, termasuk hal yang sangat mulia adalah menghilangkan dendam dalam diri Anda. Dendam merupakan sebuah sikap marah dan tidak suka kepada orang lain. Dendam yang Anda simpan dan sewaktu-waktu bergejolak akan mengakibatkan Anda kehilangan kontrol serta mudah melakukan berbagai macam kekerasan.
Parahnya lagi, api dendam sungguh sangat menghancurkan kehidupan seseorang, keluarga, bahkan masyarakat. Dendam juga akan menghilangkan akal sehat seseorang sehingga akan menerjang segala rambu larangan.
Seperti seorang anak yang kadang dengan kejamnya memutilasi orang tuanya karena dendam, ibu tega membunuh anaknya karena dendam berebut harta warisan, teman rela melakukan konspirasi membunuh orang terdekatnya juga karena dendam. Begitu bahayanya dendam sehingga Alquran memasukkan di antara golongan yang bertakwa adalah yang mampu menahan amarahnya.
Sebagaimana firman Allah SWT: “Dan bersegeralah kalian menuju surga yang seluas langit dan bumi, ia disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) Mereka orang-orang yang menginfakkan dalam keadaan senang maupun susah, orang-orang yang mampu menahan amarahnya dan orang-orang yang memaafkan manusia. Allah mencintai orang-orang yang baik” (QS Ali Imran: 133-134).
Rasulullah juga bersabda: “Orang yang kuat bukanlah orang yang menang bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menjaga dirinya dari marah”.
Beginilah seharusnya Anda menampilkan akhlak seorang muslim yang senantiasa lembut dan jauh dari aroma dendam dan provokatif. Hendaknya Anda menghindarkan diri dari segala perbuatan teror maupun radikal, karena justru semakin Anda kasar kepada manusia maka mereka akan lari menjauhi Anda. Dakwah yang Anda usung akan mereka tolak jika Anda menyampaikan dengan cara yang kurang santun dan kasar.
Baca Juga: Ini Cara Islam Membalaskan Dendam Kepada Seseorang
Rasulullah ketika penaklukan Kota Mekkah telah memberikan contoh bagaimana berharganya nilai sebuah kesantunan. Saat orang-orang Mekkah sudah pasrah dan menyerah menunggu apa yang akan dilakukan Rasulullah, beliau pun memberikan maaf kepada mereka. Padahal, dulu saat Rasulullah bersama sahabatnya berada di Mekkah selalu diganggu, ditindas, dan dihalangi melakukan berdakwah.
Dengan sifat lembutnya tersebut, Rasulullah berhasil memperkenalkan potret Islam yang lembut. Sehingga hal inilah yang menjadikan banyak orang tertarik kepada Islam. Setelah itu, banyak orang-orang dari suku yang belum masuk Islam berbondong-bondong masuk Islam setelah melihat kekuatan dan kelembutan Islam.
Apalagi, sifat dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya dengan sifat lembut segala sesuatu menjadi indah dan mudah. Wallahu A’lam.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
