Ustaz di Sumenep Diduga Perkosa 10 Santriwati, Terbongkar Lewat Curhatan di Grup WhatsApp

Avatar of PortalMadura.com
Ustaz di Sumenep Diduga Perkosa 10 Santriwati, Terbongkar Lewat Curhatan di Grup WhatsApp
Ustaz di Sumenep Diduga Perkosa 10 Santriwati, Terbongkar Lewat Curhatan di Grup WhatsApp

PortalMadura.com– Seorang ustaz sekaligus ketua yayasan pondok pesantren (ponpes) di Pulau Kangean, Sumenep, berinisial MS (51), ditangkap oleh aparat kepolisian atas dugaan pencabulan dan pemerkosaan terhadap puluhan santriwati.

Pelaku diamankan di Kabupaten Situbondo pada Selasa (10/6/2025) dini hari setelah sempat melarikan diri.

Kasus ini terungkap setelah para korban saling berbagi pengalaman dalam grup WhatsApp (WA). Dalam obrolan tersebut, beberapa santri mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelaku

. Curhatan mereka ternyata dibaca oleh orang tua masing-masing, yang kemudian mendesak anaknya untuk jujur. Setelah mengetahui fakta ini, orang tua salah satu korban melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumenep.

Menurut keterangan Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, kasus ini diduga telah terjadi sejak tahun 2021.

Modus operandi pelaku adalah memanggil para korban ke kamarnya dengan alasan meminta mengambil air dingin.

Setelah korban masuk ke dalam kamar, pelaku melakukan aksi bejatnya dan memaksa korban untuk tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun.

Perbuatan serupa juga dialami oleh korban lainnya. Dalam kurun waktu lima hari, pelaku diketahui telah melakukan pemerkosaan terhadap lebih dari satu santriwati dengan modus yang sama.

Saat ini, polisi telah memeriksa enam korban secara intensif.

“Ada sekitar enam korban sudah diperiksa oleh polisi terkait perkara dugaan pencabulan yang dilaporkan tersebut,” ujar Slamet Riadi, penasihat hukum para korban.

Setelah menerima laporan, pelaku sempat mangkir dari panggilan polisi karena kabur ke luar daerah.

Namun, tim Satreskrim Polres Sumenep berhasil melacak keberadaannya di Situbondo dan menangkapnya pada Selasa (10/6) pukul 03.30 WIB.

Hingga kini, penyelidikan masih terus berlangsung dan polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini.

Kejadian ini menjadi sorotan publik, terutama karena pelaku merupakan figur yang dipercaya sebagai panutan dalam lingkungan pendidikan keagamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses