Warga Sumenep Ramah

Avatar of PortalMadura.com

, sebuah nama yang diawali dengan cahaya (Nurun-Nur, Arab) sudah tidak asing lagi di masyarakat , Madura, Jawa Timur. Meski tidak dilahirkan di Madura, namun Ibu Fitri-sapaan akrab sehari-hari, telah menjadi bagian dari masyarakat Sumenep dan Madura pada umumnya.

Kenapa? sejak Februari 2013 lalu, Fitri resmi menikah dengan Bupati Sumenep, A Busyro Karim. Sejak itu pula, jiwa dan raganya totalitas diabdikan pada masyarakat ujung timur pulau garam Madura.

Dengan bekal segudang pengalaman, perempuan cantik yang dilahirkan di Lombok 5 September 1978 ini, tidak merasa canggung untuk berbaur dan berbagi dengan warga Sumenep. Bahkan, pengakuan polos dari mantan presenter di ANTV Jakarta dan TVRI di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini, bahwa masyarakat Sumenep sangat ramah.

“Warga Sumenep sangat ramah. Selain itu, pekerja keras dan ulet,” ujar Fitri.

Bahkan, kesan keramahan warga Sumenep itu dialami di lingkungan Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Beraji, Kecamatan Gapura, Sumenep atau di lingkungan rumah kampung suaminya.

“Saya merasa nyaman dan senang sekali, karena masyarakat yang ada disini sangat ramah. Itu saya alami sejak pertamakali datang yakni di lingkungan pondok,” katanya, sambil tersenyum lembut.

Fitri yang sebelumnya juga sebagai model di sejumlah majalah ternama dengan fashion islami, mengaku merasa cocok dan bangga menjadi warga Sumenep. Bekal agama yang sudah terpatri sejak dari kampung kelahirannya, sangat seirama dan sejalan dengan warga Sumenep yang notabene sangat agamis.

Meski belum genap satu tahun menghirup udara Madura, Fitri sudah mampu melebur jadi satu dengan warga Sumenep. Hal itu dibuktikan dengan aktifitas kemasyarakatan dan kegiatan dengan menggunakan bendera PKK.

Bahkan, diluar jam kerja mendapingi suaminya selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke masyarakat akar rumput. “Saya ingin selalu bersama mereka (warga Sumenep, red) di kampung yang setiap harinya berkelut dengan pekerjan tani, nelayan, pedagang dan profesi lainnya,” ucapnya.

Kecintaannya pada warga Sumenep, diakui bukan karena dirinya sebagai istri seorang bupati. Namun, didasari rasa tanggungjawabnya sebagai manusia ‘Khalifah Fil Ardi' (Mandataris Allah untuk melaksanakan hukum-hukum dan merealisasikan kehendak-kehendak-Nya di bumi).

Dia yang pernah menyabet juara 1 Putri Rinjani 1996 di NTB ini, tak ada istilah lelah untuk selalu bersama warga Sumenep. “Dari awal, saya merasa seperti di rumah sendiri. Saya kerasan sekali di Sumenep, mas!,” kata Fitri sambil meminta mengakhiri perbincangan dengan PortalMadura, karena akan turba ke kampung.(htn).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.