PortalMadura.Com – Memiliki banyak teman memang diperlukan, apalagi dapat menjalin hubungan baik dengan mereka. Namun, Anda perlu hati-hati terhadap teman yang berpotensi membuat kantong dan keuangan jebol.
Sebagaimana pepatah lama mengatakan “uang bukanlah segalanya”. Akan tetapi, sepertinya ungkapan pepetah itu tidak relevan lagi di masa sekarang. Bagaimana pun, orang yang fondasi keuangannya rapuh bakal mudah jatuh.
Berikut empat tipe teman yang bisa membuat keuangan Anda kacau:
Tukang Utang
Teman seperti ini, biasanya memiliki prinsip pantang keluar uang kecuali tidak sengaja. Tidak ada istilah malu berutang kepada teman, bahkan saat utang sebelumnya belum lunas. Alasan utangnya pun macam-macam, dari keluarga sakit biar dikasihani sampai lupa bawa dompet saat makan siang bareng.
Anda harus waspada jika menghadapi tipe teman seperti ini. Tahu-tahu utang sudah menumpuk, Anda yang repot menagih saat membutuhkan dana.
Tukang Cari Gratisan
Mencari barang gratisan wajar saja. Namun, bukan berarti harus memanfaatkan orang lain agar mendapatkan keuntungan pribadi.
Contoh yang paling sederhana, meminjam pena untuk selamanya alias tidak dikembalikan. Ada juga yang tiap makan minta dibayarkan terlebih dahulu terus. Alasannya macam-macam, mulai dari dompet ketinggalan, sampai kartu ATM hilang.
Gaya Hidup tidak Seimbang
Semboyan “work hard, play hard” sejatinya bermakna keseimbangan hidup. Artinya kalau kerja jangan lupa juga untuk membahagiakan diri, agar bisa menikmati hidup.
Namun, di dalam benak orang dengan gaya hidup tinggi, semboyan itu bisa berarti tiada akhir pekan tanpa hangout, atau clubbing. Kalau sesekali boleh saja, kalau tiap hari?. Siap-siap aja kantong kosong tiap pertengahan bulan.
Menuruti ajakan teman tidak harus setiap hari, dan cari tempat nongkrong dengan program diskon atau reward kartu kredit. Sehingga pertemanan pun terjaga, demikian juga pengeluaran.
Tukang Belanja
Tipe yang satu ini sering belanja di mal, terutama saat diskon. Bahkan, ketika jam kerja pun ia rajin berselancar di situs jual-beli online.
Ingat, keberadaan diskon bukan berarti harga suatu barang lebih murah dan harus dibeli. Anda mesti mengecek dulu harga barang yang sama di tempat lain.
Selain itu, lihat apakah barang itu benar Anda butuhkan. Jangan-jangan hanya lapar mata. Berbahaya kalau tergoda bujuk rayu teman yang rajin menyebar info diskon dan mengajak ke mal untuk belanja tanpa membatasi pengeluaran keuangan. (liputan6.com/Salimah)