PortalMadura.Com – Oli memiliki fungsi yang sangat vital pada mesin kendaraan. Jika pada manusia, oli itu memiliki peran penting layaknya darah.
Namun pada mesin, oli memiliki peran sebagai penengah atau pelumas di antara komponen-komponen yang saling bergesakan. Harus Anda ketahui banyak sekali komponen yang saling bergesakan, yang akan membuat komponen ini terkikis. Disinilah peran oli untuk melindungi dua komponen agar tidak terkikis secara langsung.
Bagaimana jika oli mesin bocor?. Jika terjadi kebocoran tidak terlalu besar, maka tidak terlalu menjadi masalah. Namun jika oli di dalam sudah habis karena bocor maka akan timbul bahaya. Dilansir dari laman Autoexpose, Sabtu (13/6/2020) empat bahaya jika oli mobil Anda bocor.
Komponen mesin aus dan perlu turun mesin untuk memperbaikinya
Jika oli bocor, dua komponen yang bergesekan tidak ada lagi pelapis sehingga dua komponen ini bergesekan secara langsung. Gejala yang muncul biasanya tenaga mesin ngempos, mesin susah dihidupkan pada pagi hari, dan mesin overthing.
Suara mesin menjadi lebih kasar
Saat mobil Anda dijalankan, Anda merasakan suara mesin yang cenderung lebih kasar. Ini disebabkan karena gesekan antar komponen mesin yang terbuat dari logam. Komponen yang berbunyi kasar biasanya pada rantai timming, poros nok, dan ring piston.
Jika oli bocor ke kopling maka akan menyebabkan selip
Oli yang bocor dapat mengarah ke kampas kompling, biasanya ini terjadi kebocorqan pada seal crankshaft belakang. Ini akan membuat kampas kompling menjadi licin sehingga menyebabkan kopling selip.
Kalau oli bocor dijalan, itu bisa membahayakan pengguna jalan lain
Oli bersifat licin, jika terjadi kebocoran dijalan maka akan membahayakan pengguna kendaraan yang lain. Apalagi jika yang melintas itu adalah kendaraan dengan muatan yang berat maka akan membuat kendaraan selip saat melakukan pengereman. Perhatikan dengan benar oli kendaraan Anda agar tidak membahayakan Anda dan pengguna yang lain.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
