PortalMadura.Com, Pamekasan – Besarnya anggaran untuk proyek pengeboran sumur di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur memantik reaksi dari wakil rakyat di daerah tersebut.
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Pamekasan, Achmad Tatang meminta agar pemerintah memaksimalkan proyek pengeboran sumur supaya hasilnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Karena banyak ditemukan sumur bor yang telah menelan dana besar tidak menghasilkan air.
“Rata-rata biaya pengeboran itu sampai 300 juta lebih. Kalau ada proyek sumur bor yang tidak keluar air, ya karena perencanaannya yang kurang. Kalau air itu syarat untuk dilakukan pengeboran minimal harus 1,2 liter perdetik,” ungkapnya, Jum’at (25/9/2015).
Anggota Komisi III ini melanjutkan, dana besar itu jangan dijadikan ajang untuk meraup keuntungan semata. Apalagi berkaitan dengan kepentingan umum, oleh karena itu perlu perencanaan yang matang apabila hendak mengebor sumur.
“Kalau di geolistrik di daerah itu tidak ada sumber mata air yang bisa dimanfaatkan atau lebih lemah dari ukuran 1,2 liter perdetik, ya jangan diteruskan,” pintanya.
Menurutnya, banyak proyek pengeboran yang dilakukan pemerintah tidak mengeluarkan air sesuai yang diharapkan masyarakat. Sehingga, musibah kekeringan yang dialami masyarakat setiap tahun tidak bisa diatasi. (Marzukiy/har)