PortalMadura.Com – Indonesia dikenal dengan bangsa beragam agama dan penduduk muslimnya adalah terbanyak di dunia. Hal ini, tentu tidak lepas dari penyebaran agama Islam di Nusantara.
Sejarah panjang dan pesatnya penyebaran serta berkembangnya Islam dengan menerapkan ‘Rahmatal lil alamin’ itulah, memicu banyaknya bangunan masjid yang memiliki sejarah tersendiri.
Pada Sabtu (5/11/2022) PortalMadura.Com menghimpun dari berbagai sumber, setidaknya ada 10 masjid bersejarah di Indonesia. Ada Masjid Baiturrahman di Aceh hingga Masjid Jamik Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Berikut 10 masjid bersejarah di Indonesia;
1. Masjid Baiturrahman
Masjid Baiturrahman adalah salah satu masjid bersejarah di Indonesia. Masjid Baiturrahman menjadi terkenal dan populer karena tetap kokoh di tengah bencana Tsunami Aceh tahun 2004.
Dari sejarah yang ada, Masjid Baiturrahman dibangun ketika era kesultanan Aceh. Masjid ini sempat hancur karena serangan Belanda. Kemudian dibangun kembali tahun 1.879 sampai 1881.
2. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak berdiri di kota Demak, Jawa Tengah. Masjid ini memiliki atap berbentuk tiga limasan dari kayu. Di samping masjid terdapat makam raja-raja Demak dan peninggalan sejarah kerajaan.
3. Masjid Saka Tunggal
Masjid Saka Tunggal ini dibangun di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Tergolong masjid tertua di Indonesia yang pertama.
Masjid ini didirikan pada tahun 1288 pada era Mataram Kuno dan tergolong unik. Bangunannya hanya ditopang oleh satu tiang penyangga tunggal.
Sejak tahun 1965, Masjid Saka Tunggal sudah dua kali mengalami pemugaran. Berdinding tembok, ada ada juga beberapa bagian memakai anyaman bambu.
4. Masjid Cheng Ho
Masjid Cheng Ho ini lokasinya di Surabaya. Penamaan masjid berasal dari Laksamana Cheng Ho, seorang pelaut dari Tiongkok yang menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Kini menjadi wisata religi Jawa Timur dengan bentuk bangunan unik. Arsitektur Masjid Cheng Ho menggunakan perpaduan unsur Cina, Melayu, dan Indonesia. Pengunjung dapat melihat tulisan berbahasa Cina dan Arab di area masjid.
5. Masjid Bayan Beleq
Masjid Kuno Bayan Beleq adalah masjid yang dibangun pada masa-masa awal berkembangnya Islam di Pulau Lombok. Masjid ini berdiri di Desa Bayan, Kabupaten Lombok Barat yang dibangun sekitar abad ke-16.
Nama Beleq bermakna “makam besar”. adalah di sekitar masjid yang banyak terdapat makam para tokoh dari Plawangan, Karang Salah, Anyar, Reak, Titi Mas Penghulu, Sesait, tokoh-tokoh agama Islam lain.
6. Masjid Agung Sang Ciptarasa
Masjid Agung Sang Ciptarasa adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang berlokasi di Kesepuhan, Kota Cirebon, Jawa Barat yang didirikan pada tahun 1480 oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga.
Kondisu kubahnya tidak terlalu istimewa karena bentuknya hampir sama dengan kebanyakan masjid kuno di Indonesia. Namun jika masuk ke dalam, corak arsitekturnya akan terlihat jelas dari warna Tiongkok.
7. Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah ini dibangun oleh Raja Banjar pertama di Kalimantan Selatan, yakni Sultan Suriansyah. Arsitektur masjid ini menampilkan ornamen kayu ulin dan konstruksi panggung dan atap tumpang menggambarkan gaya tradisional Banjar. Masjid ini didirikan tahun 1526.
8. Masjid Singaraja
Masjid Kuno Singaraja berlokasi di Jalan Hasanuddin, Kampung Kajanan, Singaraja, Pulau Bali. Masjid ini didirikan pada tahun 1654 M yang memiliki peranan sangat besar dalam penulisan Alquran tertua di Nusantara.
9. Masjid Sunan Ampel
Masjid Agung Sunan Ampel ini terletak di Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini dibangun pada tahun 1421 oleh Raden Achmad Rachmatulloh (Sunan Ampel). Gaya arsitektur masjid Agung Sunan Ampel ini khas Jawa Kuno dan Arab Islami.
10. Masjid Jamik Sumenep
Masjid Agung Sumenep atau lebih dikenal dengan nama Masjid Jamik Sumenep ini berlokasi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Masjid menghadap Alun-Alun yang saat ini disebut Taman Bunga (TB) adalah masjid yang menjadi simbol masuknya Islam di Kabupaten Sumenep.
Bentuk bangunannya merupakan gabungan berbagai unsur budaya dari Cina, Jawa, Arab, Persia, dan India. Arsitekturnya berasal dari negeri Cina bernama Lauw Pia Ngo.
Masjid yang didirikan pada tahun 1781 M ini merupakan peninggalan Keraton Sumenep dengan memiliki 10 jendela dan 9 pintu berukuran besar dengan ukiran bunga yang melambangkan khas Sumenep.
Masjid Jamik Sumenep juga disebut Masjid Panembahan Somala.(*)