PortalMadura.Com – Sedikitnya 14 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Yerusalem Timur pada Minggu malam.
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, empat dari mereka yang terluka dalam serangan Israel di dekat Gerbang Damaskus dan di lingkungan Sheikh Jarrah harus dirawat di rumah sakit.
Pernyataan itu menambahkan bahwa polisi Israel menggunakan granat setrum dan peluru karet terhadap warga Palestina.
Seorang tenaga kesehatan juga terluka ketika pasukan Israel menargetkan ambulans milik Bulan Sabit Merah Palestina dengan peluru karet dan granat kejut selama bentrokan di lingkungan At-Tur.
Dua wartawan juga termasuk di antara mereka yang terluka selama konflik di dekat Gerbang Damaskus dan di Sheikh Jarrah.
Banyak warga Palestina juga ditahan oleh polisi.
Warga Palestina di Yerusalem dalam beberapa hari terakhir telah menunjukkan solidaritas untuk penduduk Sheikh Jarrah dengan melakukan protes di tengah serangan polisi Israel.
Krisis tersebut bermula dari keputusan Pengadilan Pusat Israel di Yerusalem Timur, yang menyetujui keputusan untuk mengusir tujuh keluarga Palestina dari rumah mereka demi pemukim Israel awal tahun ini.
Polisi Israel berusaha membubarkan jamaah di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa pada Jumat malam menggunakan granat setrum dan gas air mata.
Ratusan warga Palestina terluka dalam serangan yang telah mendapat kecaman dari seluruh dunia.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia setelah Makkah dan Madinah, sementara umat Yahudi menyebut daerah itu sebagai Gunung Bait Suci, tempat dua kuil Yahudi berdiri pada zaman kuno.
Israel secara ilegal menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, sejak Perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980 kemudian mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi.