PortalMadura.Com, Sumenep – Tiga orang anak baru gedeh (ABG) yang usianya masih setingkat sekolah menengah pertama (SMP) kini mengalami trauma dan sempat tak sadarkan diri setelah masa depannya direnggut bergantian oleh sembilan (9) pemuda pengangguran.
Ketiga korban tersebut berinisial KHN (14), SYI (15) dan SAH (15). Semuanya berasal dari Dusun Tanjung Pagar, Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan/Kepulaun Sapeken, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sedangkan pelaku yang masih bertetangga itu, berinisial AML (17), MRL (17), NWW (17), FAD (17), ARM (17), KAI (17), YYT (17), ASR (17), dan DDK (17).
Kapolsek Sapeken, AKP Ali Ridho melalui Kanit Reskrim Abu Mahdura menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat tiga orang korban diajak teman laki-lakinya ke rumah salah seorang pelaku berinisial MRL (17) di Dusun Ujung desa setempat. Karena sama-sama mengenal, ketiga korban pun ikut dengan berboncengan tiga.
Sesampainya di rumah yang dituju, tiga ABG langsung disambut delapan (8) pemuda lain yang sudah menunggunya. Karena mereka sudah saling mengenal, korban tetap tidak curiga, hingga akhirnya korban disuguhi minuman soft drink yang isinya diduga kuat dicampur obat bius.
Korban pun langsung meminum soft drink tersebut. Namun berselang beberapa saat kemudian, mereka sudah mengeluh pusing dan ngantuk. Korban akhirnya tak sadarkan diri. Saat itulah, sembilan (9) pelaku beraksi dan menggilir korban hingga tak sadarkan diri selama 1×24 jam.
“Disitulah kasus tersebut mulai terungkap. Orang tua korban mulai curiga karena anaknya tidak pulang, akhirnya mereka melaporkan pada petugas dan langsung ditindak lanjuti ke lokasi,” terang Abu Mahdura, Selasa (3/6/2014).
Dilokasi kejadian, petugas kepolisian menemukan tiga korban masih tertidur pulas, serta sisa minuman soft drink. Sementara pelakunya sudah tidak ada ditempat. Korban langsung di evakuasi ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan medis dan dilakukan visum.
“Kami sudah memeriksa saksi-saksi. Dan korban, akan kami periksa setelah kondisinya pulih. Kalau tersangkanya, sudah diamankan satu orang yang diduga sebagai otak dari prilaku asusila itu,” tandasnya.(udien/htn)