PortalMadura.Com – Saat ini orang tua perlu menerapkan mindful parenting atau pola asuh yang berkesadaran pada anak. Karena itu, segala arahan yang diberikan orang tua kepada anak dilakukan dengan sadar. Hal ini memang penting dilakukan agar bisa mengasah emosional dan pertumbuhan mental si kecil.
Terutama di era yang serba digital seperti sekarang ini, Anda harus memiliki bekal yang cukup dalam mendidik dan mengasuh anak. Nah, sebelum menerapkan mindful parenting, ada beberapa faktor yang perlu Anda pahami. Apa saja?.
Baca Juga: Ini Cara Cerdas Kurangi Hiperaktivitas Pada Anak Menurut Psikolog
Berikut tiga faktor yang harus Anda pahami dalam mindful parenting, melansir dari Fimela.com, Rabu (18/9/2019):
Perhatikan Perasaan Sendiri ketika Berkonflik dengan Anak
Saat Anda sedang berargumen dengan si kecil, coba pikirkan perasaan apa yang mendorong terjadinya argumen. Apakah karena marah?. Atau malu?. Usahakan untuk tidak menghalangi atau menghentikan emosi anak.
Selain itu, Anda juga jangan sampai menghakimi atau menolak. Ingat, bahwa Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau anak atas apa yang terjadi. Cobalah untuk melihat konflik dari kacamata si kecil. Ketika Anda tidak bisa melihat hal yang baik dari pertengkaran itu dengan sang anak, pikirkan jika Anda berada di posisi buah hati Anda.
Mengontrol Diri sebelum Merespon dengan Marah
Bagian yang paling menantang adalah tetap tenang ketika marah. Fokuskan diri pada tubuh dan pola bernapas karena emosi bisa direndam dengan perubahan fisiologis yang menurunkan respon reflek Anda.
Ketika Anda dapat mengontrol dan menahan respon, tubuh dan pikiran akan kembali sejalan untuk memilih respon mana yang akan diberikan. Mengingatkan diri untuk bernapas secara normal memang perlu dilakukan.
Dengarkan Anak secara Cermat
Mulailah untuk mendengarkan anak dengan seksama dan biarkan emosi terungkap dari dirinya. Sebab, tidak semua anak bisa mengelola perasaan mereka. Bahkan, mereka masih dalam tahap belajar dan memiliki prioritas yang berbeda dari yang Anda lakukan.
Setelah mendengarkan keluh kesah anak secara cermat, baru posisikan si kecil untuk mau mendengarkan Anda dengan seksama. Sehingga Anda bisa menata kembali pikiran yang sekiranya salah di benak anak.