3 Langkah Bijak Atasi Anak yang Diskorsing dari Sekolah

Avatar of PortalMadura.com
3 Langkah Bijak Atasi Anak yang Diskorsing dari Sekolah
Ilustrasi (Haibunda.com)

PortalMadura.Com – Hampir semua orang tua tidak menginginkan anak-anaknya terlibat masalah selama menempuh pendidikan di bangku sekolah. Baik dalam masalah belajar atau perilaku kurang baiknya, seperti menyontek, membolos, atau bahkan sampai berkelahi dengan temannya.

Ketika anak sudah menunjukkan tindakan di luar aturan, maka bukan tidak mungkin ia akan diberi hukuman. Ada berbagai bentuk hukuman yang biasanya diterapkan sekolah untuk muridnya. Mulai dari hukuman ringan seperti berdiri di depan kelas, menulis permintaan maaf beberapa halaman, sampai dengan hukuman berat seperti skorsing.

Walaupun semua itu tentu tidak diharapkan Anda sebagai orang tua. Tapi Anda tetap harus mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bila suatu hari anak dihukum, misalnya diskorsing dari sekolah.

Apa Itu Skorsing?

Skorsing atau dikenal juga dengan suspensi merupakan hukuman berupa pemberhentian sementara anak dari kegiatannya di sekolah. Maksudnya, anak tidak diperkenankan untuk mengikuti pelajaran sebagaimana yang biasa ia pelajari di sekolahnya.

Jadi, selama itu anak diharuskan belajar di rumah hingga waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah. Hal ini bertujuan agar ia mulai merenungkan perilakunya jika ia melakukan kesalahan atau pelanggaran yang bisa merugikan orang lain.

Dilansir Hellosehat.com yang dikutip dari dari laman North Ireland Departments, biasanya hukuman skorsing diterapkan jika anak melanggar peraturan sekolah, seperti terlibat perkelahian, perusakan fasilitas di sekolah, atau masalah serius lainnya.

Nah, jika anak diskors dari sekolahnya, lantas bagaimana Anda sebagai orang tua menghadapi situasi seperti ini?. Jika buah hati Anda mendapatkan hukuman ini, perhatikan beberapa tipsnya dengan sikap yang bijak berikut ini:

Jangan Panik dan Emosi

Saat mendengar anak akan diskor dari sekolah tentu perasaan orang tua akan khawatir. Tapi Anda jangan dulu panik atau marah, biasanya sebelum menjalani hukuman, pihak sekolah akan mengirimkan surat dan memanggil Anda untuk membahas masalah anak di sekolah. Setelah mendengar berita ini, langkah terbaik yang harus Anda lakukan adalah memenuhi panggilan dari sekolah.

Karena, dengan mendatangi sekolah anak akan membantu Anda memahami masalah ini. Harus diakui, tidak semua orang tua tahu dengan baik bagaimana anak bersikap di sekolah. Jadi, mendengar penjelasan pihak sekolah membantu Anda memahami masalah yang menimpa anak.

Jadi, tidak perlu emosi, menghadapi anak yang diskors dengan kepala dingin, membantu Anda melewati masalah ini lebih baik. Ketimbang Anda langsung menghukum dan memarahi anak habis-habisan atau malah menyalahkan pihak sekolah.

Cari Tahu Titik Permasalahannya

Bila ingin menyelesaikan suatu masalah, Anda tentu perlu tahu akar permasalahannya. Ya, konsep inilah yang perlu Anda gunakan untuk menghadapi anak diskors dari sekolah. Anda perlu mendengar penuturan dari anak secara langsung, pihak sekolah, dan teman-temannya.

Semuanya perlu ditampung dan dicari titik permasalahannya, hal ini bertujuan agar Anda tahu apa kesalahan yang dilakukan anak hingga ia dihukum skorsing. Dengarkanlah dari setiap pihak yang mungkin terlibat dalam masalah ini.

Selain itu, cara ini juga dapat membantu Anda menentukan cara terbaik untuk mendisiplikan anak. Jadi, jangan asal menyalahkan anak, dengarkan dulu penjelasannya dan selama memang ia melakukan kesalahan beri dia arahan.

Jangan Lengah, Pastikan Anak Menjalani Hukumannya dengan Baik

Tidak semua anak bisa menyadari akan kesalahannya, ada sebagian dari mereka yang justru merasa senang jika diskorsing lantaran bisa dengan bebasnya bermain.

“Diskors enak tau. Jadi, nggak sekolah, bisa main sepuasnya…”. Nah, pemikiran seperti ini bisa saja muncul dalam benak anak, jika hukuman skorsing tidak dilakukan dengan tepat.

Jadi, menghadapi anak dengan hukuman diskors berarti Anda juga harus memastikan bahwa hukuman tersebut membuat anak jera sehingga ia enggan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.

Hukuman suspensi semacam ini bukan berarti tidak memberi kebebasan pada anak. Ini justru merupakan upaya terakhir yang dilakukan sekolah untuk menangani pelanggaran serius yang dilakukan anak.

Pihak sekolah mengharapkan orang tua dapat menemukan cara yang tepat untuk mendisiplinkan anak di rumah. Supaya anak tidak menganggap masa skorsing sebagai waktu liburan, Anda perlu menghadapi anak yang tengah menjalani masa hukuman ini dengan melakukan beberapa hal berikut:

Sita Mainan dan Gadget

Jika anak dalam kesehariannya sering main-mainan maka Anda sudah saatnya meyingkirkan itu semua. Karena, membiarkan mainan dan gadget tergeletak di rumah, akan memancing anak untuk memainkannya.

Supaya anak tidak merasa sedang berlibur di masa skorsing, Anda mungkin perlu menyita gadget dan mainan yang biasa ia gunakan untuk sementara waktu.

Tidak Ada Jam Main atau Nonton TV

Cara menghadapi anak diskors selanjutnya adalah menegaskan pada anak tidak ada waktu untuk main ke luar rumah, nonton TV, atau main games selama masa skorsing. Sekali-kali Anda boleh berlaku tegas tapi bukan marah pada anak.

Maksudnya, Anda perlu memasang mata, agar anak tidak diam-diam menyalakan TV, video games, atau pergi dari rumah. Jika Anda tidak bisa, minta bantuan anggota keluarga lain yang Anda percayai untuk mengawasi anak.

Minta Anak Mengerjakan Tugas Sekolah

Walaupun anak diliburkan dari sekolah, bukan berarti dia dibebastugaskan dari belajar. Anak tetap harus belajar di rumah, seperti biasanya ia lakukan di sekolah. Jika itu sudah Anda perintahkan bukan berarti Anda tidak mengeceknya lagi. Karena, terkadang anak hanya mendengarkannya saja, tidak melakukannya.

Jadi, pastikan tugas sekolah selesai dengan baik dan mintalah anak memanfaatkan waktu luangnya selama skorsing ini dengan membaca buku pelajaran.

Beri Anak Pekerjaan Rumah

Selain menyuruhnya belajar, cara lain untuk menghadapi anak yang dihukum skorsing agar jera yaitu dengan memberinya tugas untuk melakukan bersih-bersih rumah.

Misalnya, Anda bisa meminta anak melakukan tugas yang bisa ia kuasai, seperti mencuci piring, menyapu halaman, membersihkan kandang hewan peliharaan, atau mengepel lantai. Walaupun cara ini diyakini bisa membuatnya merasa jera, tapi Anda juga perlu menyesuaikan dengan kemampuannya.

Tugas bersih-bersih ini tidak hanya membuat anak sibuk selama masa skorsing, tapi juga mengajari anak untuk menguasai keterampilan baru yang bermanfaat dan bertanggung jawab.

Baca Juga : Kapal Tongkang Puma 7 Papua Terdampar di Perairan Madura

Gimana, sudah tahu kan cara yang perlu Anda lakukan dalam mengatasi anak yang diskorsing di sekolah. Intinya, jangan dulu memarahi anak, dengarkan semua penjelasan dan cari titik permasalahannya. Jika memang anak Anda yang salah, maka beri dia pelajaran dengan cara yang bijak.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.