PortalMadura.Com, Sumenep – Kapal Layar Motor (KLM) Cinta Kembar ditemukan, Sabtu (13/8/2022). Kapal barang yang dinahkodai H. Tolak (55), warga Desa/Kecamatan Arjasa (Kangean) sempat hilang kontak selama 4 hari.
“Saat ini, kapal Cinta Kembar sudah lego jangkar di perairan Ambunten Sumenep. Ada di jarak 2 mill dari bibir pantai,” terang Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti S.
Pihak nahkoda, kata dia, takut untuk merapat ke bibir pantai karena tidak tahu kondisi laut dan kedalaman perairan Ambunten. “Rencananya, baru nanti malam akan merapat ke bibir pantai,” katanya.
Kapal milik Moh. Taufik, warga Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur itu, berlayar dari Pelabuhan Kalianget, Minggu (7/8/2022) sekitar pukul 02.00 WIB tujuan Pelabuhan Batu Guluk.
Bila perjalanan laut lancar, seharusnya pada Senin (8/8) dini hari sudah sandar di Pelabuhan Batu Guluk, Kecamatan Arjasa (Kangean). Namun, hingga 4 hari hilang kontak.
Pihak agen kapal baru mendapatkan informasi pada Jumat (12/8/2022), bahwa as propeller atau baling-baling kapal patah. Dan diperkirakan posisi kapal di jarak 32 mill barat daya pulau Giliyang Kecamatan Dungkek atau lurus daratan Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep.
Hari ini, Sabtu (13/8), anggota Sat Polairud Polres Sumenep, BKO KP. X-1037 Ditpolairud Polda Jatim melakukan pertolongan pada kru kapal yang berjarak 2 mill dari bibir pantai Ambunten Sumenep dengan mengirimkan sembako dan perlengkapan yang dibutuhkan.
“Dibantu beras 10 kg, air mineral 1 dos, gula dan kopi,” sebut Widiarti.
KLM Cinta Kembar dengan tanda selar No. 961/Mg berkapasitas 17 gross tonnage (GT) membawa ABK (anak buah kapal), Karno (60) dan Sukarto alias Cucuk (55). Keduanya warga Desa/Kecamatan Arjasa, Sumenep.
KLM Cinta Kembar seharga Rp200 juta itu, membawa muatan 15 ribu biji genteng, 200 sak semen dan 50 dos keramik. “Jadi, tidak ada korban jiwa dan kerugian materi pada as propeller atau baling-baling kapal patah,” pungkasnya.(*)