4 Jenis Bahan Pakaian yang Sebaiknya Dihindari Saat Cuaca Panas

Avatar of PortalMadura.com
4 Jenis Bahan Pakaian yang Sebaiknya Dihindari Saat Cuaca Panas
ilustrasi

PortalMadura.Com – Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang wajar jika memiliki . Sehingga, suhu tingggi membuat penduduknya merasa gerah dan tidak nyaman ketika melakukan aktivitas di siang hari.

Nah untuk mengatasinya, memakai pakaian yang tepat bisa memberi rasa sejuk dalam beraktivitas meski cuaca sedang panas. Selain itu, memilih pakaian dengan bahan yang dapat menyerap kelembapan, melindungi kulit, dan memberi kulit ruang bernapas, dapat membuat Anda tetap merasa sejuk di tengah teriknya matahari.

Sayangnya, masih banyak orang yang membuat kesalahan. Misalnya, mereka memilih memakai jin atau atasan berbahan poliester. Padahal, busana dengan bahan tersebut tidak disarankan saat cuaca panas.

Berikut empat jenis yang perlu dihindari saat musim panas:

Denim
Meski denim keren dipakai di segala situasi, memakainya saat cuaca panas bukan pilihan praktis. Denim memiliki sifat yang berat, membuat kulit susah bernapas dan terasa ketat. Jadi, memakai jin favorit saat matahari terik jelas bukan ide bagus.

Poliester
Ketika poliester pertama kali diperkenalkan di AS, para ahli mengklaim bahan ini dapat dipakai selama 68 hari tanpa harus disetrika. Yah, poliester memang memiliki daya tahan yang bagus, murah, dan anti air. Hal ini berarti, bahan ini tidak dapat menyerap keringat dengan baik sehingga tidak akan memberikan kenyamanan saat cuaca panas.

Fleece
Beberapa jenis wol memang dapat dipakai sebagai bahan pakaian musim panas. Namun, fleece yang merupakan imitasi dari wol tidak dapat berfungsi dengan baik saat cuaca panas. Fleece lebih cocok untuk pakaian musim dingin, seperti jumper dan jaket, yang terbuat dari poliester. Inilah mengapa Anda sebaiknya menghindari bahan ini saat cuaca panas.

Nilon
Nilon adalah bahan sintetis yang terkenal sejak 1940 sebagai bahan stocking wanita dan mulai dijual secara nasional di AS. Meskipun kain ini sering dipakai sebagai pakaian olahraga karena sifat elastisitasnya, namun tidak dapat menyerap keringat dengan baik. Bahkan, memakai pakaian berbahan nilon berisiko mengalami lecet di kulit. (kompas.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.